Jumat, 02 Oktober 2015

Fisafat Pendidikan


KELOMPOK 1 :
1.      AMETIKA SIANTURI
2.      ARNITASARI SIREGAR
3.      M. SUMAR AINISYAH PUTRA
4.      PRATAMA GIRSANG
5.      PUTRI NUR PRATIWI
6.      RELIMAN GEA

Latihan :
1. Simpulkanlah pengertian aliran-aliran filsafat pendidikan!
2. Kritisilah salah satu aliran pendidikan sesuai dengan pilihan anda, dan gunakanlah pendapat para ahli atau filsuf dari sumber lain (buku atau internet)!
3.             Susunlah rencana pembelajaran sesuai dengan konsep atau pandangan aliran yang kamu kritisi tersebut!

Jawaban :
1.             Filsafat pendidikan adalah terapan dari filsafat umum yang dilaksanakan dalam pandangan dan kaidah bidang pendidikan yang berusaha membangun teori-teori hakikat manusia, masyarakat, dan dunia, menentukan tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam lapangan pendidikan.
Aliran-aliran filsafat pendidikan :
1.1.       Filsafat pendidikan idealisme
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah manifestasi dalam ide. Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul atas feed back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran tertinggi, bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan antar manusia. Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan.
1.2.       Filsafat pendidikan realisme
Pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang mendasar bagi manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang. Tujuan pendidikan realisme adalah untuk “ penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung jawab sosial. Pendidikan bertujuan agar siswa dapat bertahan hidup di dunia yang bersifat alamiah, memperoleh keamanan dan hidup bahagia, dengan jalan memberikan pengetahuan esensial kepada siswa. Pengetahuan tersebut akan memberikan keterampilan-keterampilan yang penting untuk memperoleh keamanan dan hidup bahagia.
1.3.       Filsafat pendidikan materialisme
Materilisme maupun positivisme, pada dasarnya tidak menyusun konsep pendidikan secara eksplisit. Bahkan menurut Henderson (1956). Materialisme belum pernah menjadi penting dalam menentukan sumber teori pendidikan. Filsafat positivisme sebagai cabang dari materialism lebih cenderung menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya dan hasil pendidikan secara factual. Memilih aliran positivisme berarti menolak filsafat pendidikan dan mengutamakan sains pendidikan. Dikatakn positivisme, karena mereka beranggapan bahwa yang dapat kita pelajari hanyalah yang mendasarkan fakta-fakta,berdasarkan data-data yang nyata,yaitu yang mereka namakan positif.
1.4.       Filsafat pendidikan pragmatisme
Tujuan pendidikan adalah efisiensi sosial dengan cara memberikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan demi pemenuhan kepentingan dan kesejahteraan bersama secara bebas dan maksimal. Tata susunan masyarakat yang dapat menampung individu yang memiliki efisiensi di atas adalah sistem demokrasi yang didasarkan atas kebebasan, asas saling menghormati kepentingan bersama, dan asas ini merupakan sarana kontrol sosial. Mengenai konsep demokrasi dalam pendidikan. Dalam proses belajar siswa harus diberikan kebebasan mengeluarkan pendapat. Siswa harus aktif dan tidak hanya menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru. Begitu pula, guru harus menciptakan suasana agar siswa senantiasa merasa haus akan pengetahuan.
1.5.       Filsafat pendidikan eksistensialisme
Filsafat ini dalam pendidikan sangat erat hubungannya, dimana keduanya membahas masalah yang esensi yaitu manusia, hubungan antar manusia, hidup, hakikat kpribadian, dan kebesan. Pendidikan, proses pembelajaran, harus berlangsung sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, tidak ada pemaksaan pengetahuan, sikap dan keterampilan, melainkan ditawarkan. Menuntun pesertas didik agar dapat menemukan dirinya dan kesadaran akan dunianya. Guru hendaknya memberikan kebebasan kepada peserta didikuntuk memilih dan memberi mereka pengalaman-pengalaman yang akan membantu menemukan makna dari kehidupan mereka.
1.6.       Filsafat pendidikan progresivisme
Bagi progresivisme, gagasan atau kenyataan yang menunjukkan adanya dinding pemisah antara sekolah dan masyarakat ditentang oleh progresivisme. Menurut progresivisme, sekolah yang baik adalah masyarakat yang baik dalam bentuk kecil, sedangkan pendidikan yang mencerminkan keadaan dan kebutuhan masyarakat perlu dilakukan secara teratur sebagaimana halnya dalam lingkungan sekolah. Sekolah hendaknya merupakan suatu mikrokosmos dari masyarakat yang lebih luas. Menurut progresivisme, pendidikan selalu dalam proses perkembangan dan sebagai suatu rekonstruksi pengalaman yang terus-menerus. Progresivisme menekankan enam prinsip mengenai pendidikan dan belajar
1.7.       Filsafat pendidikan parenialisme
Perenialisme memandang edukation as cultural regresion: pendidikan sebagai jalan kembali,atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan yang ideal. Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenaran bersifat universal dan abadi, inilah yang harus menjadi tujuan pendidikan yang sejati. Sebab itu, tujuan pendidikannya adalah membantu peserta didik menyingkapkan dan menginternalisasikan nila-nilai kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan dan kebaikan dalam hidup.
1.8.       Filsafat pendidikan esensialisme
Essensialisme adalah suatu teori pendidikan yang menegaskan bahwa pendidikan selayaknya bergerak dalam kegiatan pembelajaran tentang keahlian dasar, seni dan sains yang telah nyata-nyata berguna dimasa lalu dan tetap demikian dimasa yang akan datang. Para essensialis percaya bahwa beberapa keahlian esensi atau dasar mempunyai kontribusi yang besar terhadap keberadaan manusia seperti membaca, menulis, aritmatika dan perilaku sosial yang beradab. Keahlian dasar ini merupakan hal yang selayaknya dan memeng dibutuhkan sehingga selalu ada dalam setiap kurikulum sekolah dasar yang baik. Pada kurikulum sekolah pertama, kurikulum dasar seharusnya terdiri dari sejarah, matematika, sains dan sastra. Kurikulum perguruan tinggi terdiri dari dua komponen yaitu mata kuliah umum dan sains. Dengan menguasai mata kuliah ini yaitu yang berkaitan dengan lingkungan sosial dan alam, seorang siswa mempersiapkan diri untuk berpartisipasi ssecara efektif dalam masyarakat beradab. Jadi intinya kurikulum hendaknya disusun secara sistematis, dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks. Kurikulum direncanakan dan disusun berdasarkan pikiran yang matang agar manusia dapat hidup harmonis dan menyesuaikan diri dengan sifat-sifat kosmis.
1.9.       Filsafat pendidikan rekonstruksionalisme
Pendidikan harus dilaksanakan di sini dan sekarang dalam rangka menciptakan tata sosial baru yang akan mengisi nilai-nilai dasar budaya kita, dan selaras dengan mendasari kekuatan-kekuatan ekonomi, dan sosial masyarakat modern. Sekarang peradaban menghadapi kemungkinan penghancuran diri. Pendidikan harus mensponsori perubahan yang benar dalam nurani manusia. Oleh karena itu, kekuatan teknologi yang sangat hebat harus dimanfaatkan untuk membangun umat manusia, bukan untuk menghancurkannya. Masyarakat harus diubah bukan melalui tindakan politik, melainkan dengan cara yang sangat mendasar, yaitu melalui pendidikan bagi para warganya, menuju suatu pandangan baru tentang hidup dan kehidupan mereka bersama.

2.             Filsafat Pendidikan Materialisme
Meurut Karl Marx bahwa kenyataan yang ada adalah dunia materi, dan di dalam suatu susunan kehidupan yaitu masyarakat pada muatannya terdapat kesadaran-kesadaran yang menumbuhkan ide serta teori serta pandangan yang semuanya adalah suatu gambaran yang nyata, sebabnya faktor yang mempunyai peran untuk melahirkannya, yaitu adanya pendorong atau daya yang digunakan materi atau benda, dan pada prinsipnya kecenderungan manusia untuk berbuat dan bertindak yang disebabkan oleh faktor materi yang ada disekitarnya (Hadjono, 1986 : 121). Menurut Karl Marx ini adalah manusia dalam pendidikan bahwa mempunyai ketergantungan tersendiri dalam kepentingannya sehingga dengan berbagai cara yang dilakukan manusia untuk memperolehnya. Ini tergantung pada kondisi dan kepentingan individu dalam sekolah atau dunia pendidikan, sehigga yang menjadi korban dalam pendidikan adalah masyakat pada umumnya dan peseta didik pada khususnya.
Namun dalam filsafat kebenaran pendidikan sesungguhnya tidak pada keadaan materi saja manusia itu memperolehnya namun dengan kebenaran yang dilakukan. Dewasa ini, dalam dunia pendidikan jarang seorang guru memiliki kebenaran esensi dalam mengajar. Untuk pendidikan, materialisme memandang bahwa proses belajar merupakan proses kondisionisasi lingkungan serta menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan akademis empiris sebagai hasil kajian sains atau alam, sedangkan perilaku sosial sebagai hasil belajar. Tetapi yang sebenarnya bahwa gagasan dalam pendidikan tidak mementingkan kepentingan pribadi sendiri, namun secara umum dipikirkan. Seperti halnya teori Karl Marx yang telah banyak mengalami kritikan.
Pemikiran Marx yang mengkritik idealisme lebih mengarah pada politik, sosial dan ekonomi karena arah filsafat Marx lebih ke filsafat ekonomi. Marx tidak menyukai adanya perbedaan kelas dalam kehidupan bermasyrakat (Hardiman, 2007). Proses dialektika ini dia metaforakan dengan proses pergelutan antar kelas sosial. Menurut Marx sendiri ada dua kelas sosial. Kelas pertama adalah kelas borjuis (antitesis), artinya kelas borjuis ini merupakan orang-orang di masyarakat yang menguasai modal dalam produksi, seperti pengusaha, pemegang saham, bankir dan lain-lain di sistem ekonomi kapitalis. Kelas yang kedua adalah kelas proletar, artinya kelas proletar ini terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki modal untuk memproduksi barang, namun merekalah alat produksi yang sebenarnya dimiliki oleh para orang borjuis. Kedua kelas ini-kelas borjuis dan kelas proletar-selalu bertentangan karena Marx selalu beranggapan bahwa kelas borjuis akan selalu menindas orang-orang proletar (dinamika antara tesis dan antitesis) karena itu kaum proletar berusaha melawan kaum borjuis. Proses sintesis yang diinginkan oleh Marx adalah revolusi buruh, yaitu hilangnya batas antara kelas borjuis dan kelas proletar dan kemudian tercipta masysrakat tanpa kelas (Hardiman, 2007).
Jadi, materialisme merupakan hasil dari kritik dua pengikut Hegel yang disebut pula Hegelian. Kedua tokoh materialisme yang merupakan murid Hegel memiliki pandangan yang berbeda. Para pengikut materialisme merupakan orang yang atheis.


3.             Rencana pembelajaran filsafat materialisme adalah sebagai berikut :
3.1.       Pandangan Filsafat Ideologi Pendidikan yang Terjadi Sekolah
Idealisme sangat concern tentang keberadaan sekolah.  Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekadar kebutuhan alam semata. Para murid yang menikmati pendidikan di masa aliran idealisme sedang gencar-gencarnya diajarkan, memperoleh pendidikan dengan mendapatkan pendekatan .(approach) secara khusus. Sebab, pendekatan dipandang sebagai cara yang sangat penting. Seorang guru mesti masuk ke dalam pemikiran terdalam dari anak didik, sehingga kalau perlu ia berkumpul hidup bersama para anak didik. Guru jangan hanya membaca beberapa kali spontanitas anak yang muncul.
Bagi aliran idealisme, anak didik merupakan seorang pribadi tersendiri, sebagai makhluk spiritual. Mereka yang menganut paham idealisme senantiasa memperlihatkan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan ekspresi dari keyakinannya, sebagai pusat utama pengalaman pribadinya sebagai makhluk spiritual. Tentu saja, model pemikiran filsafat idealisme ini dapat dengan mudah ditransfer ke dalam sistem pengajaran dalam kelas. Guru yang menganut paham idealisme biasanya berkeyakinan bahwa spiritual merupakan suatu kenyataan, mereka tidak melihat murid sebagai apa adanya, tanpa adanya spiritual.
Pendidikan idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar anak didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang harmonis dan penuh warna, hidup bahagia, mampu menahan berbagai tekanan hidup, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama manusia. Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan seseorang kepada yang lain. Seseorang tidak sekadar menuntuk hak pribadinya, namun hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang saling penuh pengertian dan rasa saling menyayangi. Sedangkan tujuan secara sintesis dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan dengan Tuhan.
Guru dalam sistem pengajaran yang menganut aliran idealisme berfungsi sebagai :
1.             Guru adalah personifikasi dari kenyataan si anak didik
2.             Guru harus seorang spesialis dalam suatu ilmu pengetahuan dari siswa
3.             Guru haruslah menguasai teknik mengajar secara baik
4.             Guru haruslah menjadi pribadi terbaik, sehingga disegani oleh para murid
5.             Guru menjadi teman dari para muridnya
6.             Guru harus menjadi pribadi yang mampu membangkitkan gairah murid untuk belajar
7.             Guru harus bisa menjadi idola para siswa
8.             Guru harus rajib beribadah, sehingga menjadi insan kamil yang bisa menjadi teladan para siswanya
9.             Guru harus menjadi pribadi yang komunikatif
10.         Guru harus mampu mengapresiasi terhadap subjek yang menjadi bahan ajar yang diajarkannya
11.         Tidak hanya murid, guru pun harus ikut belajar sebagaimana para siswa belajar
12.         Guru harus merasa bahagia jika anak muridnya berhasil
13.         Guru haruslah bersikap dmokratis dan mengembangkan demokrasi
14.         Guru harus mampu belajar, bagaimana pun keadaannya.
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih memfokuskan pada isi yang objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak daripada pengajaran yang textbook. Agar supaya pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual.
3.2.       Pandangan Filsafat Matrealistis Pendidikan yang Terjadi Sekolah
Materialisme maupun positivisme, pada dasarnya tidak menyusun konsep pendidikan secara eksplisit. Rahkan menurut Henderson (1959), materialisme belum pemahaman menjadi pentir dalam menentukan sumber teori pendidikan. Menurut Waini Rasyidin (1992), filsafat positivisme sebagai cabang dari materalisme lebih cenderung menganalisis hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi upaya dan hasil pendidikan secara faktual. Memilih aliran positivisme berarti menolak filsafat pendidkan dan mengutamakan sains pendidikan. Sains pendidikan sangat berguna dalam penelitian-penelitan ilmiah, yang berupaya memeriksa (memverifikasi) berbagai hipotesis hubungan antarfaktor (antarvariabel). Sains pendidikan yang dipergunakan dalam mempelajari pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, ialah berdasarkan pada hasil temuan dan kajian ilmiah dalam psikologi, yaitu psikologi aliran “behaviorisme”.
Menurut behaviorisme, apa yang disebut dengan kegiatan mental kenyataannya tergantung pada kegiatan fisik, yang menipakan berbagai kombinasi dan materi dalam gerak. Gerakan fisik yang terjadi dalam otak, kita sebut berpikir, dihasilkan oleh peristiwa lain dalam dunia materi, baik materi yang berada dalam tubuh manusia maupun materi yang berada di luar tubuh manusia. Behaviorisme yang berakar pada positivisme dan materialisme telah populer dalam menyusun teori pendidikan terutarna dalam teori belajar, yaitu apa yang disebut dengan “conditioning theory”, yang dikembangkan oleh EL. Thorndike dan B.F. Skinmer. Pendidikan, dalam hal ini proses belajar, merupakan proses kondisionisasi lingkungan, misalnya dengan mengadakan percobaan terhadap anak yang tidak pernah takut pada kucing, akhirnya ia menjadi takut kepada kucing.
Dengan percobaan ini, pengikut behaviorisme ingin menunjukkan bahwa manusia dapat dibentuk. Menurut behaviorisme, perilaku manusia adalah hasil pembentukan melalui kondisi lingkungan. Yang dimaksud dengan perilaku adalah hal-hal yang berubah, dapat diamati, dan dapat diukur (Materialisme dan posi tivisme). Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidkan (proses belajar) menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan akademis yang empiris sebagai hasil kajian sains, serta perilaku sosial sebagai hasil belajar. Sebagai aliran yang dilandasi positivisme dan matebehaviorisme mengabaikan faktor intrapsikhis.
Hal ini beraru dalam proses belajar tidak berorientasi pada apa yang terdapat dalam diri siswa (misainya harapan siswa, potensialitas siswa, kemauan siswa, dan sebagainya). Tujuan pendidikan bersifat eksternal, dalam arti ditentukan dan dirumuskan oleh lingkungan, tanpa memperhitungkan factor internal siswa yang belajar. Henderson memberikan kritik pada materialisme, dengan mengemukakan bahwa secara filosofi maupun psikologis, materialisme tidak memadai, karena tidak mungkin menerangkan bagaimana materi dalam gerak dapat berubah menjadi kesusilaan, nilai-nilai spirtual, aktivitas kreatif dari akal itu sendiri. Keberatan lain terhadap behavionisme yang dilandasi materialisme adalah karena behaviorisme menerangkan segala sesuatu secara mekanistis. Manusia merupakan mesin reaksi, sehingga pendidikan hanyalah soal mempengaruhi refleks dan perbuatan saja, yaitu perilaku yang hanya dapat diamati dan dapat diukur. Behaviorisme sama sekali tidak memberikan perhatian terhadap penghayatan seseorang tentang nilai-nilai, melainkan bagaimana perbuatan dan keterampilan dalam menampilkan nilai tersebut.
Power (1982) mengemukakan beberapa implikasi pendidikan positivisme behavionsme yang bersurnber pada filsafat meterialisme, sebagai berikut :
1.      Tema Manusia yang baik dan efisien dahasilkan dengan proses pendidikan terkontrol secara ilmiah dan seksama
2.      Tujuanpendidikan. Perubahan perilaku, mempersiapkan manusia sesuai dengan kapasitasnya, untuk tangungjawab hidup sosial dan pribadi yang kompleks
3.      Kurikulum Isi. pendidikan mencak pengetahuan yang dapat dipercaya (handal), dan diorganisasi, selalu berhubungan dengan sasaran perilaku
4.      Metode. Semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi (SR conditioning), operant conditioning, reinforcement, pelajaran berprogram dan kompetensi
5.      Kedudukan siswa. Tidak ada kebebasan. Perilaku ditentukan oleh kekuatan dari luar. Pelajaran sudah dirancang. Siswa dipersiapkan untuk hidup. Mereka dituntut untuk belajar
6.      Peranan guru. Guru memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan. Guru dapat mengukur kualitas dan karakter hasil belajar siswa

Selasa, 02 Juni 2015

Narasi Perjalanan Wisata_M. Sumar Ainisyah Putra

PERJALANAN WISATA
Nama : M.Sumar Ainisyahputra
Nim   : 7132141027
Kelas : ADP A Reguler 2013

Tanggal : 27,28,29 Mei 2015
Perjalanan 3 hari 2 malam
Hari Rabu,27 Mei 2015         : Medan-Parapat
Hari Kamis 28 Mei 2015   :Silalahi -Taman wisata iman sidikalang-Air terjun sipiso-piso-Kuliner malam Berastagi
Hari Jumat 29 Mei 2015 :Berastagi- Pajak Buah Berastagi- taman alam lumbini –pemandian Air panas si debuk-debuk






Hari pertama Rabu 27 Mei 2015, medan- parapat:
Dari Medan tepatnya titik kumpul Gedung Haji Anif Universitas Negeri Medan. Kami berangkat Jam 07.00 wib dengan 3 Bus rombongan kelas ADP  fakultas Ekonomi UNIMED.. Setelah selesai arahan dari Buk Rotua manullang selaku Dosen mata kuliah manajemen Perjalanan Wisata dan berdoa bersama kami pun mengambil tempat di bus sesuai dengan yang telah diaturkan.Perjalanan dari medan kami mengikuti jalur dari siantar untuk menuju ke parapat. Sekitar jam 12.00 kami tiba di kebun teh Sidamanik.
Kebun Teh Sidamanik
Kami sampai di kebun teh jam 12.10 . Wauuuuuu luar biasa kebun teh yang luas, kebun teh yang hijau dan jajaran lereng pohon teh yang rapi indah banget Ada yang menjadi ciri khas tersendiri jika kita lihat secara langsung panorama kebun teh. Yup.. ada kebun teh yang sangat luas di daerah Sidamanik, Sumatera Utara. Sejauh mata memandang, hamparan pohon teh membentang luas mengikuti lika-liku tanahnya yang bergelombang.
Letak kebun teh ini sekitar 15 km dari kota Siantar. Bisa lebih 30 menit untuk menuju kesana, soalnya jalanan banyak lubang. Walau begitu gak nyesel saya bisa sampai ke sana udaranya segar banget  walau sudah siang
Parapat
Dari Kebun the Sidamanik kami melanjutkan perjalanan ke Parapat “Luar biasa” kata-kata yang terucap dari kawan-kawan satu bus sungguh indah ciptakan Tuhan . Danau yang sangat luas ,Kami menyebrang dari parapat menuju tomok jam 14.25 dengan Kapal Ferry yang sudah disewa sebelumnya jadi kami tak usah menunggu kapal laju lama Karena kapal tersebut sudah di pesan. Kapal pun berangkat  Sempat terlintas pikiran buruk dari benak saya di Kapal Ferry seandainya kapal tersebut tenggelam di danau yang biru terlentang luas seakan tidak ada ujungnya ..tak tau lah mengungkapkannya apa yang terjadi . Tetapi setelah menikmati dan melihat danau yang menabjubkan ,rasa takut saya pun hilang dengan sendirinya ” Hebat kan”.

 Kapal tersebut laju agak lambat agar kami dapat menikmati keindahan di danau tersebut,disitu kami berhenti sebentar di Batu gantung.
Batu Gantung
Sesuai dengan namanya, di sebuah tebing batu terdapat batu yang menggantung. Menurut legenda masyarakat setempat batu yang menggantung merupakan perwujudan Seruni dan anjingnya yang setia bernama Toki. Agak bingung juga untuk memastikan mana batu yang menyerupai orang mana yang anjing. Terlepas dari kisah dibalik batu yang menggantung tersebut, tempat ini menambah keunikan danau Toba. Di tempat ini kita akan di hibur oleh anak-anak kecil yang berenang menangkap uang yang di lempar penumpang kapal. Tidak jauh dari Batu Gantung saya juga sempat melihat burung-burung (mungkin bangau) bertengger di pepohonan juga di bebatuan di pinggir danau. Selepas dari Batu Gantung perjalanan berlanjut ke Tomok.
Tomok
Jam 3 lewat sedikit kapal merapat di Tomok. Sepanjang jalan menuju desa Tomok kanan kiri jalan dipenuhi dengan pedagang yang menjual beraneka ragam barang dagangan, mulai dari baju, souvenir serta makanan, selamat datang di Pasar Tomok. Desa Tomok terkenal dengan benda-benda peninggalan zaman megalitik dan purba seperti Makam Raja Sidabutar, Patung Sigale-gale, Batukursi Tomok dan Patung Gajah. Makam Raja Sidabutar terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar penguasa kawasan Tomok pada masa itu. Rumah adat dan museum batak  juga menjadi daya tarik tersendiri dari desa yang lokasinya paling dekat dengan pelabuhan.
Silalahi
Pada pukul 17.45 kami sampai di Silalahi .Silalahi merupakan wisata air yang sangat indah yang terletak di Desa Silalahi, Kecamatan Silahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara.merupakan pinggiran Danau Toba yang lebih sering disebut dengan Tao Silalahi (Danau Silalahi) yang sangat Indah dan desa di sekitarnya menyimpan banyak cerita khas serta legenda – legenda Suku Batak.
Hari kedua Kamis 28 Mei 2015
Taman Wisata Iman
Menawan, dan penuh nuansa religius itulah kata yang pantas untuk mengungkapkan panorama yang terdapat di Taman Wisata Iman Dairi. Rancangan tata ruang dalam pembangunan Taman Wisata Iman Dairi, diatur secara sempurna.. Masing-masing miniatur tersebut, menggambarkan beberapa kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama. Saya menelusuri khusus yang berkaitan dengan umat Islam karna saya piker seluas itu dalam watu yang tidak begitu panjang tidak mungkun saya jalani semuanya.
Air terjun sipiso-piso
Berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang tidak begitu jauh dari pemukiman penduduk Desa Tongging. Air terjun merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia.
Walau cuaca hari itu hujan tetapi saya melihat air terjun sipiso-piso dari atas karna saya tidak ingin hal menarik ini tertinggal .Saya  terkagum-kagum dengan pesona Air Terjun Sipiso-piso, air terjun yang sangat tinggi.
Wisata kuliner malam Berastagi
Sekitar jam 07.00 kami tiba di berastagi dan sesuai dengan yang telah di setujui bahwa makan malam hari itu di pilih sendiri sesuai dengan keinginan dimana dan apa saja makanan nya saya memilih makan wisata kuliner Berastagi . walau kampong saya sendiri tetapi saya tidak bosan menikmatinya karna memang benar-benar enak dan lezat. Perjalanan wisata tidak akan lengkap kalau tidak merasakan semaraknya berwisata kuliner malam sehingga dinginnya udara kota Berastagi dapat diatasi dengan menyantap berbagai makanan dan minuman hangat di jalan Veteran.Macam-macam kuliner malam yang terdapat di pinggiran jalan Veteran kota Berastagi tersebut adalah seperti, roti bakar, hotdog, sate, bakso, bandrek susu dan sebagainya. Dipinggiran jalan veteran banyak terdapat warung makanan yang mulai buka dari sore sampai malam hari.



Hari ketiga,29 Mei 2015
Taman Alam Lumbini
Untuk masuk ke kawasan Taman Alam Lumbini, kami tidak dipungut biaya untuk tiket masuk sepeser pun .Tetpi sekarang untuk rombongan katanya harus memakai surat pengantar . Bagi setiap pengunjung yang memasuki lokasi Taman Alam Lumbini hanya diminta untuk mengisi buku tamu yang terdapat di depan gerbang masuk.
Sesampainya di area Pagoda, Anda seolah disambut oleh kemegahan Replika Pagoda Shwedagon yang bercat emas dengan arsitektur yang begitu indah. Relief-relief unik dan patung-patung Buddha menghiasi bangunan utama Pagoda ini. Di sebelah kiri bangunan utama Pagoda, terdapat sebuah menara yang memiliki puncak berbentuk bekisar. Di bawahnya terdapat hiasan sulur berupa gelang-gelang emas sepanjang 1,5 meter.
Lau Sidebuk-debuk
Setelah itu jam 14.30 kami berangkat ke lau sidebuk-debuk,untuk mandi air panas disana. Banyak tempat pemandian,kami mandi tepatnya di pemandian air panas Anugrah. Setelah beberapa hari perjalanan cocoknya mandi air panas unuk menghilangkan rasa pegal atau pun penat.
Jam 17.00 wib pun kami akhirnya balik ke Medan.
Perjalanan yang mengesankan,,
Sekian dan terima kasih   

Narasi Perjalanan Wisata_Ametika Sianturi

Manajemen Perjalanan Wisata di Simalungun, Dairi, Tanah Karo
Oleh  : AMETIKA SIANTURI
NIM  : 71311411007
Prodi : PEND. ADP

Pada hari Rabu, 27 Mei 2015 semua mahasiswa/i Universitas Negeri Medan jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran angkatan 2013 mengadakan perjalanan wisata yang ada di Sumatera Utara. Perjalanan Wisata wajib kami ikuti karena kami memiliki mata kuliah Managemen Pariwisata yang dibimbing oleh Dosen kami bernama Ibu Rotua S. Simanulang. Kami berkumpul di depan Gedung Haji Hanip dan kami berangkat pukul 07.00 WIB. Kami berangkat menaiki bus pariwisata dan kami bus yang terakhir yaitu bus ketiga.

Hari pertama, kami akan mengunjungi Kebun teh di Sidamanik, Siantar. Perjalanan menuju Kebun teh memakan waktu 5 jam dan kami tiba pukul 12.11Wib. Setelah sampai di Kebun teh tersebut, tanpa harus berlama-lama memandang, kami langsung berfoto ria dengan kamera masing-masing, bahkan membawa tongsis
Kami merasa sangat senang karena dapat melihat hamparan Kebun Teh yang sangat-sangat luas dan sangat indah. Warna hijau yang sangat memukau pandangan kami dengan tanaman teh yang tersusun rapi membuat hati ingin berlama-lama disana dan mengabadikan moment di tempat itu. Bahkan perut pun tak terasa lapar meski sudah waktunya makan siang.

Dari Kebun Teh Sidamanik kami pun menuju pelabuhan Aji Bata, di sepanjang perjalanan hotel-hotel dengan cat muram berjejer di tepian danau menyadarkan saya betapa tua umur danau Toba sebagai lokasi tujuan wisata utama Sumatera Utara. Sejarah panjang menyeramkan sekaligus menakjubkan terdapat di danau yang menurut ekspedisi cincin api kompas, merupakan hasil volcano tektonik terbesar di dunia. Danau Toba memiliki panjang 87 kilometer dan lebar 27 kilometer, terbentuk dari letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi sekitar 75 ribu tahun lalu. Wisata danau Toba sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dari sisi wisata sejarah danau itu sendiri. Sangat sedikit warga yang tinggal dan mencari makan dari pariwisata Toba yang tahu bahwa Toba adalah kaldera gunung api, Pulau Samosir merupakan dasar danau yang mengalami pengangkatan dan bukti- bukti geologi di sekitar Toba Tiba di Ajibata kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir dengan kapal ferry. Kapal bergerak sangat amat lambat,sehingga kami dapat menikmati betapa sejuknya dan hangatnya iar danau toba.
Dan yang paling menabjukan itu ketika saya melihat batu gantung yang memilliki cerita yang begitu menyedihkan dan menjadi tempat wisata yang ingin dikunjungi oleh banyak orang , Sesuai dengan namanya, di sebuah tebing batu terdapat batu yang menggantung. Menurut legenda masyarakat setempat batu yang menggantung merupakan perwujudan Seruni dan anjingnya yang setia bernama Toki. Agak bingung juga untuk memastikan mana batu yang menyerupai orang mana yang anjing. Terlepas dari kisah dibalik batu yang menggantung tersebut, tempat ini menambah keunikan danau Toba. Di tempat ini kita akan di hibur oleh anak-anak kecil yang berenang menangkap uang yang di lempar penumpang kapal. Tidak jauh dari Batu Gantung saya juga sempat melihat burung-burung (mungkin bangau) bertengger di pepohonan juga di bebatuan di pinggir danau.
Selepas dari Batu Gantung perjalanan berlanjut ke Tomok.Sepanjang jalan menuju desa Tomok kanan kiri jalan dipenuhi dengan pedagang yang menjual beraneka ragam barang dagangan, mulai dari baju, souvenir serta makanan, selamat datang di Pasar Tomok.
Desa Tomok terkenal dengan benda-benda peninggalan zaman megalitik dan purba seperti Makam Raja Sidabutar, Patung Sigale-gale, Batukursi Tomok dan Patung Gajah. Makam Raja Sidabutar terbuat dari batu utuh tanpa persambungan yang dipahat untuk tempat peristirahatan Raja Sidabutar penguasa kawasan Tomok pada masa itu. Rumah adat dan museum batak  juga menjadi daya tarik tersendiri dari desa yang lokasinya paling dekat dengan pelabuhan,
Tiba di desa Ambarita kami di sambut guide yang Ramah Tamah. Kami duduk di Batu Parsidangan mendengarkan penjelasan beliau. Batu persidangan adalah batu yang disusun seperti meja pertemuan dimana pada masa pemerintahan Raja Siallagan digunakan untuk tempat mengadili dan mengeksekusi para criminal. Di tempat yang kami duduki, sekitar 200 tahun yang lalu di saat warga Batak belum mengenal Kristen, Raja Siallagan dan tetua desa mengadakan sidang untuk menentukan hukuman penjahat dan juga musuh kerajaan. Sampai waktu eksekusi tiba, mereka ditempatkan di tempat pemasungan. Waktu eksekusi ditentukan dengan menggunakan kalender batak. Setelah ditemukan hari terbaik eksekusi, penjahat di bawa ke tempat eksekusi yang letaknya tidak jauh dari batu persidangan. Di tempat eksekusi terdapat susunan batuan yang mirip dengan batu persidangan, namun disini juga terdapat satu batu besar yang bentuknya memanjang sebagai tempat membaringkan penjahat dan batu besar dengan cekungan di tengahnya yang digunakan untuk memenggal kepala penjahat. Sebelum dipenggal, badan penjahat akan disayat-sayat untuk menghilangkan ilmu kebal yang dimilikinya. Setelah ilmu kekebalannya lenyap barulah kepala musuh dipenggal di batu cekung. Jantung korban menjadi santapan istimewa sang Raja.  Setelah berpuas hati megelilingi desa aji bata kami pun menuju tao silalahi untuk penginpan pertama .
Hari kedua :  Tepat pukul 08.15 WIB kami berangkat dari Silalahi ke kota Dairi. Disana kami akan mengunjungi tempat Taman Wisata Iman yang sering disingkat dengan TWI. Taman wisata Iman ini adalah tempat wisata yang berhubungan dengan umat kristiani. Disana ada berbagai patung Tuhan Yesus dan para murid-muridnya, diantaranya patung dimana Yesus memberi 5000 orang makan dengan lima roti dan dua ikan. Dan ada juga patung Bunda Maria, kemudian patung Yesus yang disalibkan yang disebut Bukit Golgota. Disana juga ada tempat-tempat doa. TWI ini sangatlah luas, seperti kalau kita ke Bukit Golgota, kita harus melewati penderitaan Yesus saat dia mau disalibkan dikarenakan dosa-dosa manusia. TWI ini tepatnya di kota Sidikalang. Meskipun capek sampai di Bukit Golgota, akan tetapi setelah kita sampai diatas saya pengen banget nangis karena kalau kita seperti Yesus yang menanggung dosa-dosa kita, kita tidak akan mampu, tetapi Yesus mampu menjalani semuanya demi kita manusia ciptaannya. Kami mengahiskan waktu disana hanya satu jam karena kami harus melanjutkan perjalanan kami ke kantor dinas Dairi, sesampai disana kami bertemu dengan kepala dinas kota Dairi. Yang dimana kami disana membahas tentang tempat wisata disana. Kami sangat senang dengan penjelasan kepala dinas kota Dairi yaitu pakpak Dairi.

 Touring hari selanjutnya adalah ke Sipiso-piso. Apa itu? Tempat apa itu? Oke..saya jelaskan. Sipiso-piso adalah Air Terjun yang sangat indah. Air Terjun Sipiso-piso ini terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara. Air Terjun ini terletak di Desa Tongging yang berlokasi di sebelah ujung utara Danau Toba dengan pemandangan yang sangat indah. Waktu menapakkan kaki di tempat ini, satu kata yang keluar adalah “Amazing”. Bagaimana tidak? Tempat ini sangat indah, bahkan dari parkiran pun kita dapat melihat Air Terjun Sipiso-piso ini, dan yang lebih wow nya lagi, pemandangan alam Danau Toba yang terletak di sebelah Air Terjun Sipiso-piso ini sangat indah, jadi betah berlama-lama ditempat ini.
Tau gak berapa ketinggian tempat Air Terjun ini? Pasti membuat kita terpana dan kagum. Ketinggian lebih kurang 800 meter dari permukaan laut (dpl) dan yang sangat menarik adalah tempat ini dikelilingi oleh bukit yang hijau karena ditumbuhi hutan pinus, sungguh benar-benar sejuk. Dan ketinggian air terjun ini berkisar 120 meter, tinggi banget kan.. oleh karena itu Air Terjun Sipiso-piso ini dinobatkan sebagai air terjun tertinggi di Indonesia. Menurut ceritanya, Air Terjun Sipiso-piso ini memiliki makna yang khas dari namanya. Menurut ceritanya, disebut Sipiso-piso karena berasal dari piso yang artinya pisau. Kenapa pisau? Menurut ceritanya lagi sih, derasnya air-air yang berjatuhan dari bukit berketinggian di atas seratus meter ini diperumpamakan layaknya berbilah-bilah pisau yang tajam. Selain hal itu, jurang yang curam jika dilihat dari puncak bukit membuat orang setempat menyebutnya piso dari Tanah Karo. Namun ada versi lain lagi nih, air terjun ini dinamakan Sipiso-piso karena lokasinya yang sangat dekat dengan Bukit Sipiso-piso yang dimana bukit sipiso-piso tersebut merupakan daerah wisata yang dapat dipergunakan untuk olahraga dirgantara, lokasi untuk paralayang.
Untuk turun mendekati Air Terjun Sipiso-piso ini, kita dapat menggunakan ratusan anak tangga kecil, lebih kurang 1 jam untuk mencapai kebawah (wow banget). Dalam benak saya, meskipun banyak banget anak tangga yang harus dilewati dan melelahkan juga kebawah, tapi sesampainya dibawah dijamin sangat menyenangkan. Kenapa saya katakan menyenangkan? Begitu sampai dibawah, saya dapat memandang ke arah bukit-bukit kecil yang ada di hadapan saya. Ketakjuban saya akan tingginya bukit-bukit tersebut akan dibarengi dengan suara gemuruh percikan ribuan butiran air yang memantul dari titik jatuhnya air, dan bahkan sesekali bias cahaya yang memantul pada aliran Air Terjun Sipiso-piso tersebut akan membentuk pelangi yang sangat indah, butiran-butiran titik jatuhnya air tersebut juga sangat halus dan menyejukkan suasana sekitar, it’s so wonderful..yeah.. dan selain itu, kita juga akan melihat seperti ratusan aliran air kecil yang keluar disela-sela bukit disekitar dinding-dinding air terjun tersebut, seperti air terjun tersebut memiliki anak-anak yang mengalir sangat indah. Dinding-dinding tersebut juga bentuknya sangat indah, seperti ukiran batu besar yang sengaja dikikis untuk mendapatkan pola seni ukiran yang sangat indah. Waaahhh… pokoknya indah banget deh, benar-benar menyenangkan, benar-benar amazing. Selekas naik dari sipiso-piso kami menuju penginapan berastagi bintan nan jaya untuk penginapan kedua.





Hari ketiga : tepat pada pukul 09:00 wib kami pun menuju  pasar buah berastagi  Di Pasar ini udara sangat sejuk dan sangat dingin, bukan karena Pendingin Ruangan atau AC, melainkan pasar ini berada di dataran tinggi Tanah Karo. Di pasar ini kita dapat berbelanja buah-buahan khas Tanah Karo, terdapat juga souvenir-souvenir yang sangat unik, Ini hanya cerita saya yang mungkin tak dapat menuntaskan rasa penasaran anda, untuk itu, Ajak keluarga anda untuk mengunjungi Pasar Buah Berastagi, Belanja hemat dan sehat. Belanja yang aman dan nyama.

Dua jam berada di pasar buah ini, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Lumbini. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Pasar Buah. Ditempat ini, kami kembali memanfaatkan moment yang bagus, yaitu berfoto selfie. Karena tempat ini sangat bagus untuk berfoto. Namun sayang, kami tak dapat melihat isi kuilnya. Meskipun begitu, kami bisa menikmati tempat ini karena banyak objek yang bagus, mulai dari taman, jembatan gantung, dan patung-patung.


Kemudian kami pergi memetik buah stoberry yang tak jauh dari taman alam lumbini tersebut.
Tiga jam berada di tempat itu, kami melanjutkan perjalanan ke Sidebu-debu yaitu pemandian air belerang. Air hangat hingga menusuk ke tulang dan bau khas belerang membuat tubuh yang lelah menjadi sangat rileks dan tenang. Nyaman sekali berendam di tempat pemandian ini. Setelah sekitar dua jam berada di tempat ini, kami pun kembali pulang ke Medan. Kami tiba dan berhenti di MMTC pada pukul 20.45 Wib.