Cerita Perjalanan
MEDAN-SIANTAR-DANAUTOBA-SILALAHI-DAIRI-SIDIKALANG-SIPISO-PISO-BERASTAGI-MEDAN
Narasi
Perjalanan 3 HARI 2 Malam
Hari pertama:
Medan-Siantar-Danau Toba-Silalahi
Hari Kedua : Sidikalang
– Sipiso-piso – Berastagi
Hari ketiga : Pasarbuah
Berastagi- Taman alam Lumbini- sidebuk-debuk
Nama : Devi Caroline
Situmeang
Nim : 7131141022
Kelas : A-reguler
Jurusan : Administrasi
perkantoran, Unimed
Berwisata adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh
manusia pada saat musim liburan.Untuk berwisata memang kita harus terlebih
dahulu mengumpulkan yang namanya dana, biar gak cenge-ngesan lihat situasi,
ahahahha :D . Untuk berwisata anda dapat mengunjungi kebun binatang, kebun teh,
tempat hiburan, tempat wisata alami, tempat religi, tempat belanja.
Nah teman-teman saya ada banyak pengalaman liburan nih,
Selama 3 hari 2 malam wow memang luar biasa menariknya tempat yang saya
kunjungi. Penasaran kan? Yuk kita cek dulu J
Hari Pertama:
Pagi-pagi sekitaran jam 06.30 Wib
tepatnya tanggal 27 Mei 2015 rombongan Adp Universitas Negeri Medan yang salah
satu orang didalamnya termasuk saya berangkat menuju tempat wisata pertama.
Pematang Siantar, siapa yang tidak mengenal kota
ini ?
Pematang Siantar merupakan satu dari beberapa kota administratif di Sumatera
Utara yang cukup pesat dalam pembangunannya di berbagai bidang, baik di bidang
pendidikan, sosial, budaya, ekonomi hingga pariwisata.
Kota
ini terletak di Kabupaten Simalungun, yang merupakan daerah dataran tinggi yang
berhawa sejuk. Pematang Siantar terkenal sebagai gerbang pariwisata Danau Toba,
julukan yang diberikan karena kota ini merupakan sebuah kota persinggahan para
wisatawan sebelum melanjutkan perjalanan ke Danau Toba.
Ya,
meskipun hanyalah sebuah kota persinggahan, tetapi kota ini juga mempunyai
beberapa objek wisata menarik yang dapat Anda kunjungi. Objek wisata tersebut
mungkin tidak sepopuler objek wisata yang terdapat Danau Toba, tetapi memiliki
eksotika tersendiri yang tak kalah menariknya dengan objek wisata Danau Toba
yang hanya berjarak beberapa kilometer saja dari kota ini.
Ya,
berbicara tentang objek wisata di Pematang Siantar menuju ke arah Danau Toba,
memang ada beberapa objek wisata yang dapat kita jumpai. Salah satu objek
wisata tersebut adalah Kebun Teh Sidamanik.
Kebun
Teh Sidamanik, pernahkah Anda mendengar nama objek wisata yang satu ini ? Bagi
Anda yang pernah berkunjung ke Danau Toba tepatnya ke arah Tanjung Unta, Anda
pasti tak asing lagi objek wisata yang satu ini karena letaknya tepat di jalur
lintasan antara kota Pematang Siantar dengan Danau Toba.
Kebun
Teh Sidamanik ini merupakan salah satu objek wisata yang sering dikunjungi oleh
masyarakat maupun wisatawan karena terbilang sangat menarik, bahkan Kebun Teh
Sidamanik ini menjadi salah satu alternatif wisata masyarakat kota Pematang
Siantar pada hari libur ataupun pada waktu luang.
Hamparan
hijaunya kebun-kebun teh tersebut memang begitu menarik perhatian siapapun yang
melintas di sekitar jalur, sehingga tak jarang setiap pengendara yang melintasi
jalur tersebut pasti terlebih dahulu menyempatkan singgah untuk menikmati
panorama ataupun sekedar berfoto-foto ria di tengah areal perkebunan. Kebun Teh
Sidamanik sendiri merupakan sebuah areal perkebunan milik instansi pemerintah
PTPN IV – Kota Medan, yang ‘tidak sengaja’ menjadi objek wisata di Sumatera
Utara.
Padahal dahulunya, areal
perkebunan ini sama sekali bukan lokasi wisata namun karena eksotikanya yang
sangat indah dan menarik apalagi wisatawan yang selalu singgah ke areal
perkebunan ini sebelum melanjutkan perjalanan, maka Kebun Teh Sidamanik ini
dibuka menjadi salah satu objek wisata di Sumatera Utara.
Menurut
informasi, Kebun Teh Sidamanik ini akan dinobatkan sebagai salah satu
simbolisasi pariwisata di Sumatera Utara selain Danau Toba, karena hampir
setiap tahunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke perkebunan ini semakin
meningkat.
Ya,
areal perkebunan ini begitu luas sehingga apabila kita berdiri di tengah-tengah
perkebunan ini sejauh mata memandang hanya terlihat hamparan hijau perkebunan
teh bak permadani di kaki langit yang mengeluarkan aroma daun teh.
Apalagi
udara di sekitarnya yang terlihat sangat sejuk, menjadikan Kebun Teh Sidamanik
ini menjadi salah satu objek wisata alam terfavorit di Sumatera Utara.
Perkebunan
teh ini terletak di tanah yang memiliki kontur berbukit-bukit dengan
batas-batas areal tertentu yang sengaja dikosongkan, sehingga wisatawan pun
dapat dengan mudah menelusuri areal perkebunan tersebut.
Di
beberapa kawasan, terlihat beberapa petani yang sedang memetik daun teh.
Biasanya para petani tersebut telah tiba di areal perkebunan sejak pagi
hari.Bahkan, para petani tersebut juga tak sungkan apabila ada wisatawan yang
ingin mengetahui bagaimana berkebun teh hingga memilah pucuk-pucuk teh yang
berkualitas.
Nah,
setelah menikmati indahnya hamparan hijau kebun teh sidamanik kita berangkat ke
Danau Toba yuk, ;)
Pernah
mendegar legenda batu gantungkan? Ayo penasaran?
Batu Gantung adalah
sebuah pahatan alam berupa bebatuan yang terletak di Parapat, Sumatera Utara. Jika
Anda pernah melancong ke Danau Toba, pasti Anda tidak melewatkan objek wisata
ini. Hampir seluruh wisatawan domestik dan mancanegara yang hendak ke Danau Toba
dan Pulau Samosir,
mampir ke Batu Gantung ini. Kenapa diberi nama Batu Gantung? Tidak lain adalah
karena letak batunya yang tampak menggantung ke bawah.
Batu ini terlihat
menyerupai postur tubuh manusia dengan posisi lurus ke bawah dengan keadaan
terbalik. Banyak sekali legenda yang berkembang di masyarakat secara turun
temurun tentang asal muasal terbentuknya fenomena alam ini.
Batu
Gantung memiliki ceritanya sendiri yang
berkembang di masyarakat setempat. Sebuah legenda tentang seorang gadis cantik
bernama Seruni dan seekor anjing kesayangannya yang sedang duduk di tepi
tebing. Sang gadis merasa sedih karena akan dijodohkan orangtuanya dengan lelaki
yang tidak dicintainya. Dengan pikirannya yang kacau, Seruni terjatuh saat
berdiri dan bergantung di tepian tebing. Sang anjing kesayangan pun berlarian
ke rumah untuk memberitahukan keadaan itu kepada orangtua Seruni agar gadis itu
mendapatkan pertolongan. Sekembalinya ke tempat Seruni bersama orangtuanya,
Seruni yang hatinya masih dirundung kesedihan justru berkata “marapat, marapat,
marapat” kepada bebatuan yang ada di dekatnya. Anjing kesayangannya pun
berusaha menolong Seruni hingga turut terjatuh. Batu tersebut terus merapat
hingga menghimpit tubuh Seruni dan anjingnya. Oleh sebab itu, tidak hanya batu
gantung mirip tubuh manusia saja yang ada di sana, melainkan juga mirip seekor
anjing di sebelahnya. Dari itu lah penduduk setempat terdahulu memberikan nama
Kota Parapat. Legenda ini cukup mempengaruhi setiap wisatawan hingga menjadi
penasaran mengenai kebenaran legenda itu atau proses alam yang memang membentuk
batu tersebut menjadi sangat berbeda dengan batu lainnya.
Setelah naik Fery ke batu gantung,
kenapa gak sekalian singgah ke tomok? Nah di Tomok banyak Hal yang saya dapat,
Mulai dari sejarah kerajaan, belanjaan, asesoris yang cantik dan menarik. Jangan
lupa menikmati pemandangan di daerah tomok yah.
Hari kedua :
Ke
danau silalahi pernah gak? Yang pernah angkat tangan :D
Indah dan menakjubkan! Kata-kata itu pasti akan terucap dari
mulut pengunjung yang baru pertama kali melihat Danau Silalahi yang terletak di
Desa Silalahi Kecamatan Silahi Sabungan Kabupaten Dairi.
Betapa
tidak, danau yang merupakan bagian dari Danau Toba itu ternyata memiliki
hamparan pantai yang sangat indah dan desa di sekitarnya menyimpan banyak
cerita khas serta legenda-legenda Batak.
Hamparan pantai indah yang terbentang di sepanjang sisi pantai Danau Silalahi
diperkirakan mencapai 28 Km sehingga sangat potensial untuk dijadikan arena
olahraga pantai seperti volly pantai.
Disertai
bebukitan yang menjulang tinggi memaksa saya untuk memperbanyak photo didaerah
itu :D
Pas mata hari terbit membuat hati sangat damai ditepi pantai.
Singgah
ke Taman Wisata Iman lagi yuk? Masih kuat kan?
Taman Wisata
Iman atau sering disebut TWI merupakan tempat wisata religi untuk semua umat
Beragama, karena bukan hanya Nasrani, muslim, budha, hindu juga ada. Kalau
keTWI memang harus saya akui, Berani ke Ke TWI berarti berani Capek, Karena
Lokasi yang luas. Di sana banyak miniature-miniatur agama masing-masing.
Ini salah
satu photo saya di TWI lebih tepatnya di Goa bunda Maria .
Dari TWI menuju ke AIR Terjun
Sipiso-piso , Woww Perjalanan yang mengesankan.
Menurun begitu banyak anak tangga akan menghantarkan kita
sampai kebawah sehingga kita bias menikmati indah juntaian air yang mengalir
deras. Hihihi penasarankan.
Hari ketiga :
Apa cari
kak ? Buah apa ? Ayo masuk dulu kak , liat dulu , yang berwarna banyak hahahhaa
serasa berjualan dipasar jadinya .Kita ke pasar buah berastagi lagi yuk, pas
lagi dingin-dingin enaknya jalan-jalan ke Pasar Buah, Wow menakjubkan. Buah
yang segar-segar dan manis sama seperti manis dan baiknya bibi-bibi yang jual.
Jujur saja baru kali ini liat Kol warna ungu , hahahha saking banyaknya buah
bingung mau beli apa jadinya .
Yang jual juga baik dan ramah loh,
Cuman numpang photo aja boleh gausah dibeli ahahaha.
Setelah Belanja sebanyak mungkin dan
semampunya duit dikantong perjalanan pun dilanjutkan Ke taddddaaaaa , TAMAN
LUMBINI alias PAGODA. Yeee siapa yang udah pernah?
Cantik luar biasa
wee , Berastagi
memiliki Pagoda Lumbhini, yang merupakan replika atau bangunan tiruan dari
Pagoda Shwedagon di Vietnam. Replika ini sendiri adalah pagoda replika kedua
paling tinggi yang ada di dunia, setelah pagoda replika yang berdiri di Birma.
Pagoda replika ini dibangun di atas sebuah lahan seluas 3 hektar yang terletak
di Taman Alam Lumbini. Taman Alam Lumbini ini sendiri berada di kabupaten Karo,
tepatnya di desa Tongkoh yang ada di kecamatan Dolatrayat. Bangunan yang
dilapisi dengan warna emas ini terlihat sangat semarak dan mencolok sehingga
menjadi salah satu atraksi wisata.
Di taman ini gak kalah dengan yang
lain photo-photonya nanti biar ada kenang-kenangan yang bisah dikasih tunjuk
sama anak cucu ahahha.
Yang belum pernah
kesana coba aja dulu terus photo bergaya kek gambar dibawah ini;
Di Lumbini ini banyak hal yang mau
dilihat, seperti Jembatan Cinta Kasih, Kolam jodoh(Lempar koin jodoh) , Tan
yang asri, Bangunan yang terbuat dari emas. Pernah gak dengar lagu naik-naik ke
puncak gunung?
Kalau versi aku
gini nih :
Naik-naik ke
berastagi
Banyak tempat
wisata
Belok-belok kearah
pagoda
Banyak terlihat
strowberi
Kiri kanan ku
liahat saja
Banyak kebun
Strowberi
Hhahaahahah
Panen Strowberi
serasa dikebun sendiri :D
Setelah puas panen
Estobelinya kita capcus ke Pemandian airpanas Sidebuk-debuk. Memang cocok kali,
Udah yang dingin , capek dan akhir dari perjalan berendam di airpanas
sidebuk-debuk yang berasal dari Gunung Sibayak.
Perjalanan yang
sangat menyenangkan, membuahkan banyak pengalaman. Yang belum pernah berwisata
jangan mau ketinggalan yah, Jangan mau jadi anak rumahan.
Indonesia kaya
akan tempat wisata, Jangan Indonesia di Sumatera Utara juga sangat banyak .
AYO BURUAN jadi
lah orang yang suka berwisata J