Minggu, 31 Mei 2015

Devi Mas Fitri Sidauruk

Perjalanan wisata
                                                  Oleh : Devi Mas Fitri Sidauruk 7131141023
                                                  A reg  Pend. Administrasi Perkantoran



27 – 29 Mei 2015 ( 3 Hari 2 Malam )
Hari  1 : Medan – Sidamanik – Parapat – Tomok – Silalahi
Hari  2  : Sidikalang – Sipiso–piso – Berastagi
Hari  3  : Pasar buah – Taman Alam Lumbini – Lau sidebu-debu



Wahh...........
senang rasanya,hari yang ditunggu – tunggu telah tiba...

J J J

Ya.. 27 – 29 Mei 2015 adalah saat yang paling ditunggu – tunggu untuk melakukan perjalanan wisata keliling di beberapa daerah Sumatera Utara. Perjalanan Wisata ini dilakukan oleh mahasiswa stambuk 2013 prodi  Pendidikan Administrasi Perkantoran di dampingi salah seorang dosen yaitu Ibu Rotua Simanullang selaku Dosen Manajemen Perjalanan Wisata.
            Sebelum keberangkatan kami berdoa bersama terlebih dahulu. Tepat pada pukul 07.30 Wib kami pun berangkat dengan 3 bus pariwisata.


Hari Pertama
( 27 Mei 2015 )

Pucuk.....pucuk....pucuk....
Emang iklan Teh Pucuk Harum???
Wkwkwk... J
Yups  hari pertama perjalanan wisata yang kami kunjungi yaitu kebun teh di Sidamanik.


Kebun sawit, kebun karet, kebun durian, kebun rambutan, itu udah biasa kita lihat di daerah Sumatera Utara. Ada yang menjadi ciri khas tersendiri jika kita lihat secara langsung panorama kebun teh. Yup.. ada kebun teh yang sangat luas di daerah Sidamanik, Sumatera Utara. Sejauh mata memandang, hamparan pohon teh membentang luas mengikuti lika-liku tanahnya yang bergelombang.

Letak kebun teh ini sekitar 15 km dari kota Siantar. Momen yang bagus tentu di pagi hari, udaranya masih segar… pemandangan paginya pun indah.
Pastinya kalau berkunjung ketempat ini dijamin ga nyesal, karna udara ditempat ini masih begitu sejuk ditambah hamparan kebun teh yang hijau membuat terasa indah saat mata memandang. Bagi yang ingin berfoto – foto dikebun teh, tentunya Sidamanik tempatnya.


Lanjutt...
Parapat – Tomok


Setelah selesai dari Kebun Teh Sidamanik, kami melanjutkan perjalanan menuju Parapat,
jalan menuju parapat berliku – liku dan disebereng jalan tampak pemandangan danau yang sangat indah dilihat oleh mata. Setelah sampai di Parapat kami menaiiki 2 kapal untuk menyeberang menuju Tomok. Sebelum menuju Tomok kami singgah sebentar untuk melihat Batu Gantung
      
       Sesampainya di Tomok begitu banyak toko atau pedagang yang menjual sourvenir – sourvenir maupun pakaian yang disuguhkan bagi para pengunjung yang ingin membawa oleh – oleh bagi kerabat, keluarga maupun teman – teman setelah pulang dari Tomok.










·         Sigale – Gale

       Didaerah, ini selain banyak menjual sourvenir atau kerajinan tangan, juga ada hiburan bagi pengunjung yang datang kedaerah ini yaitu Sigale – Gale.
Sigale-gale adalah patung kayu (boneka) menyerupai manusia (laki-laki), seukuran orang dewasa, diberi pakaian adat dan ulos Batak, dimana tangan, badan dan kepalanya dapat digerak-gerakkan menirukan orang yang menari tortor (tarian Batak), dan dimainkan dengan iringan musik gondang.

Beberapa dari antara kami pun menari dengan patung Sigale – Gale diiringi dengan gondang dengan musik gondang yang dilantunkan menambah semangat teman – teman yang menari tarian tor – tor dengan sigale – gale.



·         Makam Raja Sidabutar

Setelah selesai menikmati tarian tor – tor dengan Sigale – gale kami pun melanjutkan ke Makam Raja Sidabutar, ditempat ini kami dapat melihat Makam Raja Sidabutar disamping kiri dan kanan Makam ini terdapat patung Gajah Betina dan Jantan. Kami juga mendapat penjelasan dari pemuka adat setempat mengenai sejarah Makam Sidabutar.

Setelah selesai dari Tomok kami pun melanjutkan perjalanan menuju penginapan, dan segera kami menuju kedaerah Silalahi untuk melepas penat dan lelah seharian melakukan perjalanan kami menginap satu malam di Sopo Morina Silalahi.
         







Hari kedua
(29 Mei 2015)

Esok harinya setelah selesai sarapan yang telah disediakan oleh penginapan Sopo Morina tepat pada pukul 08.10 kami pun melanjutkan perjalanan kami Menuju Kota Sidikalang.

·         Taman Wisata Iman (TWI)
Tempat ini merupakan salah satu objek wisata di kota Sidikalang, Dairi. Taman Wisata Iman berada di Bukit Sitinjo dengan luas 130.000 m2, terletak di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Terletak sekitar 10 km dari Ibu Kota Kabupaten Dairi, Sidikalang atau sekitar 154 km dari Medan. Ditempat ini terdapat fasilitas ibadah dan wisata rohani untuk kelima agama yang terdapat di Indonesia.


Di Taman Wisata Iman ini kita dapat melihat:

§  Vihara Saddhavadana dengan patung Buddha Rupang
§  Patung Abraham, patung Nabi Musa, Gereja Oikumene, Gua Bunda Maria, dan Perahu Nabi Nuh
§  Perjalanan Kehidupan Yesus Kristus yang terdiri dari Kandang Domba di Betlehem, Yesus memberi makan 5000 orang, Yesus berdoa di Taman Getsmani, 14 tahap perjalanan salib (Via Dolorosa), Bukit Golgata dan Kebangkitan Yesus
§  Kuil Hindu
§  Lapangan Manasik Haji dan Mesjid.

·         Air Terjun Sipiso – Piso

Setelah selesai dari Taman Wisata Iman kami melanjutkan perjalanan ke daerah Kab. Karo untuk mengunjungi air terjun Sipiso – Piso air terjun ini dikatakan Sipiso – Piso karena bentuk air yang jatuh ke bawah, berbentuk seperti hujaman pisau. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai dasar air terjun ini, dengan ratusan anak tangga yang harus dilalui, serta trek yang cukup curam.  Bagi anda yang suka tantangan ekstrim anda dapat datang ke daerah Kab. Karo untuk berkunjung ke air terjun Sipiso – Piso. Dari tempat ini juga anda dapat melihat keindahan Danau Toba.

Sekitar pukul 18.09 kami beranjak dari Sipiso – Piso ke Berastagi untuk Kuliner Malam di Pasar Kaget. Setelah selesai Kuliner Malam kami pun berangkat menuju Penginapan yang ada disekitardaerah  berastagi. Kami tiba di penginapan pukul 20.42 nama tempat kami menginap yaitu Hotel Melati Berastagi. Setelah itu kami melanjutkan acara kami pada malam itu yaitu keyboardtan kami  sangat menikmati hiburan yang ada pada malam itu setelah satu harian melakukan perjalanan.
Keesokan harinya pada pukul 09.50 kami meninggalkan penginapan untuk melanjutkan perjalanan kami.


Hari Ketiga
(29 Mei 2015)

·         Pasar Buah, Berastagi
Pada hari ketiga kami melanjutkan perjalanan menuju Pasar Buah yang ada di berastagi untuk membeli oleh – oleh untuk keluarga. Ditempat ini banyak pedagang buah yang menyuguhkan jualannya dengan harga yang masih terjangkau, buah – buahan yang dijual dipasar ini masih segar, ditempat ini juga banyak menjual pakaian dan sourvenir. Selesai dari Pasar Buah kami melanjutkan perjalanan kami.

·         Taman Alam Lumbini

Selanjutnya kami melakukan perjalanan ke objek wisata Taman Alam Lumbini yang berlokasi di Desa Tongkoh, Kabupaten Tanah Karo, Berastagi merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha yang baru diresmikan pada tanggal 30 – 31 Oktober 2010 oleh 1306 bhikkhu yang datang dari seluruh penjuru di dunia dan juga dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia.  Selesai menikmati indahnya bangunan pagoda dan indahnya pemandangan di daerah objek wisata ini kami pun makan siang, setelah selesai makan siang kami pun melanjutkan perjalanan.

·         Lau Sidebu – Debu

Tempat terakhir untuk mengakhiri perjalanan wisata kami selama 3 hari 2 malam yaitu Lau Sidebu – Debu. Ditempat ini kami melepaskan segala rasa penat dan lelah setelah 3 hari melakukan perjalanan dengan berendam di dalam kolam yang berisi air belerang, dimana manfaat dari air belerang untuk menghilangkan rasa penat dibadan, penyakit kulit seperti jerawat, dll. Sungguh akhir perjalan wisata yang menyenangkan. Setelah selesai mandi kami pun bergegas pulang menuju Medan.

Kami pun sampai di Medan pada pukul 20.45 dengan selamat tidak kurang suatu apapun.

HORAS
J J J

Reliman Gea

NARASI

....yukkkk jalan-jalannnnnnn....... Siapa kamu yang tidak tertarik dengan yang nama nya jalan – jalan? Wah, jika ada sayang sekali sob. Apalagi jalan – jalan aku kali ini, perjalanan dengan 10 objek wisata tersohor di 3 Kabupaten sekaligus sob. Di mulai pada tanggal 27 mei sampai 29 Mei 2015. Dimana lagi kalau bukan di Sumatera Utara (Kab. Simalungun, Kab. Dairi dan Kab. Karo). Ni ceritanya. Aku bersama rombongan jurusan Administrasi Perkantoran berkumpul di gelanggang mahasiswa (H. Anif UNIMED). Kami berangkat dari tempat itu sob sekitar pukul 07.30 WIB. Seperti biasa, sebelum berangkat ya exis dulu bareng teman – teman, tapi tidak lupa doa ya sob, karena doa itu wajib guys. Nah, kami ada 3 bus dan aku ada di bus yang ke-2. Tau tidak sob, sebelum berangkat dikasi cemilan dulu.. hehe. Mantap lah sob nambahin sarapan pagi waktu itu. Di jadwal yang kami terima, kami berangkat pertama kali menuju Kebun Teh Sidamanik DI Kabupaten Simalingun sob. Disana kami tiba sekitar pukul 12.00 WIB, wah, di hitung – hitung lama juga ya kalau dari medan. Eits, tunggu dulu sob, sebelum kami sampai di Kebun teh Sidamanik, di perjalanan 1 jam kami mampir dulu di Pasar Bengkeltepatnya di daerah perbaungan sob. Disana kita dapat menjumpai berbagai jenis oleh – oleh yang kita sukai, mulai dari dodol, keripik, sampai berbagai jenis kue. Mengenai rasa? Jangan ragu deh, Manyos...!! Di tempat kami singgah pemiliknya luar biasa baik, kami diperbolehkan mengambil mangga yang sedang berbuah di area tersebut. Mantap bukan?....
Mari kembali ke kebun teh Sidamanik. di perjalan menuju kebun teh, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan hamparan padi yang hijau. Nah, kebun teh yang ini merupakan salah satu kebun teh terluas sob di Indonesia. Hamparan teh yang terlihat dari kaca bus saja sudah membuat mata yang ngantuk jadi segar kembali, apa lagi sudah turun dan menghirup udaranya dan menyentuh daun – daun hijaunya, tidak kalah dengan puncak bogor. Kami yang sampai disana tengah hari saja bisa merasakan kesejukan, bagaimana kalau pagi dan sore sob, pasti luar biasa. Buat kamu lupa suasana kota dan pengen mindahin rumah/kos kamu di tengah kebun teh....!! Di tempat ini, kamu bisa foto – foto sama teman atau bahkan bisa jadi saran buat kamu atau teman kamu yang mau buat foto prawedding. Keren deh...!! 
Disini kami para mahasiswa makan siang bersama, dengan dosen, supir dan kondektur bus. Nikmatnya kebersamaan itu sangat terasa waktu itu, serasa tidak ada perbedaan status, duduk sama di atas rumput hijau dan makan dengan nasi bungkus yang nikmat rasanya. Setelah selesai makan dan foto – foto, saatnya berangkat menuju perjalanan selanjutnya menuju “Parapat City”.
Kalau kamu mendengar namaPARAPAT, mungkin kebanyakan dari kamu sudah tau nama itu, parapat merupakan salah satu daerah maju di pinggiran DANAU TOBA. Dimana kita tau, danau toba merupakan salah satu danau vulkanik terbesar di dunia. Dengan bentukan danau akibat letusan gunung berapi sekitar 74.000 tahun yang lalu yang mengakibatkan korban jiwa mencapai 60% populasi manusia.
Saat menuju parapat, kamu akan disuguhkan pemandangan yang indah, dari bus atau kendaraan lainnya akan diberikan pemandangan indah oleh danau toba sepanjang jalan. Dari pinggiran danau, kita juga akan melihat pulau samosir yang berada di tengah - tengah danau. Jalan yang dekat dengan pinggiran jurang mendebarkan sob, tapi santai aja. Kalau hati – hati pasti aman ko sob, namanya juga jalan pegunungan. Di parapat kami hanya sebentar saja sob, karena kami langsung bergegas menuju Batu Gantung dan Tomok. Sesampai kami di parapat, 2 buah kapal yang telah dipesan panitia sudah siap untuk membawa kami menuju objek selanjutnya. Tepatnya sekitar pukul 15.00 Wib. Saat berada di atas kapal ni sob, ombaknya lumayan membuat goncangan karena udah sore. Sedikit menantang deh buat kamu yang takut suasana gelombang air danau atau laut. Selama di perjalanan, foto – foto dengan background air danau dan gunung sangat membuat keseruan tersendiri sob..... Merasakan hembusan angin waktu berdiri di paling depan kapal sangat luar biasa, wah serasa berada dikapal Tetanic kata kawan – kawan aku. Sekitar 15 menit, tidak terasa telah sampai di bawah Batu Gantung ni sob. Cerita singkat dari kondektur kapal, batu gantung ini adalah seorang putri yang di temani seekor anjing kesayangannya yang melarikan diri dan berusaha bunuh diri karena dia dijodohkan dengan laki – laki pilihan orang tuanya. Jadi dia ingin meniggal dengan cara meminta supaya batu yang terjal yang di dekatnya menghimpitnya. Namun dia terjatuh dan tergantung menjadi batu yang menempel bersama anjing yang dia bawa.
Sejenak mampir di Batu Gantung, saatnya kami menuju  Desa Tomok. Disini sob, aku bisa melihat berbagai macam pernak – pernik ala LAKE TOBA, unic, keren, dan pastinya semuanya kreatif. Sesampai disini sob, langsung aja aku sempatin dulu beli oleh – oleh pakaian buat 3 gadis keponakan aku. Hehe.. sayang keponakan sob..
Selanjutnya, kami di bawa menuju Patung Sigale – galedan makam Raja Sidabutar. Di area Patung Sigale – gale, aku malah dijadiin sebagai vidiografer sob. sebagian Teman – teman yang pada asyik menari bersama yang di pandu oleh salah satu pemandu disitu dengan diiringi music khas batak tentunya. Keunikan dari patung Sigale – gale saat menari sangat membuat aku bersemangat merekam semuanya sob sampai selesai. Dari tempat ini, kami beranjak menuju makam raja sidabutar dan disini kami diberikan informasi tentang raja sidabutar dan kisah kerjaannya.
Selanjutnya, saatnya kembali ke parapat pada pukul 17.00 Wib, lebih kurangnya ya gitu sob. Dari parapat kami langsung beranjak menuju Penginapan yang lumayan jauh Sob,SILALAHI. Namun, perjalanan malam lumayan seru juga dengan keindahan cahaya lampu kota parapa yang terlihat dari kejauhan dan sembari di temani alunan music di dalam bus sob. Kami sampai di Silalahi sekitar jam 12 malam sob, haha. Lama ya.... tapi tidak apa sob, kebersamaan itu di kesejukan malam membuat rasa lelah aku terobati. Tidak tidur sepanjang malam adalah salah satu kerjaan aku di silalahi sob, asyik mondar – mandir menikmati malam aja sob sampe paginya,,,
Setelah bermalam di Silalahi, kami beranjak menuju Taman Wisata Iman pada pukul 08.00 Wib gitu sob setelah sarapan pagi tentunya. Dari silalahi menuju TWI tidak jauh – jauh sangat, hanya 2 jam perjalanan ko sob. Di TWI, kamu akan melihat berbagai tempat Ibadah mulai dari Hindu, Kristen sampai Agama Islam. Buat kamu yang pengen melihat lebih dekat tentang agama kamu, ga salah sob datang kemari. Keren dan asyik ko... mau foto atau pun jogging juga bisa sob. Tapi ingat, tetap jaga kebersihan ya sob.. Dari TWI, kami berangkat menuju Gedung Budaya Nasional Sidikalang Sob. Disini kami melakukan diskusi singkat dengan kepala Dinas Pariwisata bersama jajaran lainnya. Dari penuturan kepala Dinas ni sob, di area gedung akan dibangun museum – museum mini sebagai tempat peninggalan bersejarah dan yang bersifat budaya tradisi Kab. Dairi. Singkatnya juga, Kepala Dinas menceritakan sejarah berbagai objek wisata yang ada di Kab. Dairi. Katanya adanya 3 buah danau di atas gunung sob. Tapi kali ini, jadwal kami tidak ada ke objek itu, mungkin di lain waktu harus kesana sob. Ini dia sob yang paling seru menurut aku, AIR TERJUN SIPISO – PISO. Wah, ga nyangka ni sob, akhirnya aku bisa turun ke bawah jurang untuk menyentuh langsung percikan air terjunnya. Walau hujan, aku sama sebagian teman nekat turun sob, ada prinsip Kalau udah sampai di Sipiso – piso, gak afdol deh kalau gak turun. Ratusan anak tangga yang kami turuni tidak menumbuhkan rasa lelah karena terhalang dengan rasa penasaran untuk cepat – cepat mencapai dasar sob. Waw, teriak sekuat – kuatnya aja kalau udah sampai di bawah, karena rasa penasaran terlunasi dengan sempurna. Pengen berlama – lama di air sob, tapi ga sanggup karena dingin bangat kena guyur terus. Luar biasa deh sob. Sudah mau menjelang malam, saatnya menuju penginapan yang udah di pesan, Go...BERASTAGI. Sampai di berastagi sekitar pukul 21.00 Wib, kami langsung menuju area kuliner malam, tepatnya di pasar kaget. Unic bukan namanya? Pengen tau kenapa disebut nama seperti itu? Datang aja sob... biar penasaran kamu terobati. Makanan disini lengkap sob, berbagai jenis makanan dan minuman tersedia dan pastinya lezat lah sob.
Selama 1 jam menikmati kuliner malam, langsung menuju penginapan yang tidak jauh sob, hanya sekitar 15 menit perjalanan. Di penginapan, kami ada buat acara music sob, karokean dan juga dangdutan, pokoknya seru – seruan. Kami juga membuat acara bakar – bakar jagung sob, mantap bukan?. Bermalam di berastagi, langsung berangkat menuju Medan. Eits, tapi tunggu dulu sob. Sebelum beranjak ke Medan, kami berkunjung ke beberapa tempat objek wisata lagi ni
Dari penginapan, kami menujuPASAR BUAH terlebih dahulu, disini diberikan pemandangan berbagai buah yang segar – segar sob. Kalau aku asyik jadi fotografer saja sob, fotoin teman – teman yang lagi belanja buah dan teman yang naik kuda. Tentunya kamu juga bisa menikmati rasanya bagaimana berkuda mengelilingi kota sob. Datang aja..
Merasa puas berkeliling di pasar buah, kami hendak beranjak menuju Taman Alam Lumbuni. Terletak di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolatrayat, Kabupaten Karo, terdapat sebuah atraksi wisata yang membuat Anda tidak merasa di Indonesia. Destinasi wisata ini adalah Taman Alam Lumbini. Letaknya 50 km dari Medan, memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan berkendara, sangat dekat dengan tujuan wisata lainnya, yaitu Berastagi. Di Taman Lumbini, aku bisa melihat kemegahan pagoda yang bernuansa keemasan sob, kilau mengkilap dari gedungnya memberikan ciri khas tersendiri. Disini juga dapat melihat berbagai bentuk patung yang sangat unik dan sangat kreatif sob. Acara lempar koin juga ada tu sob, yang katanya untuk mengetahui jodoh kamu udah dekat atau masih jauh. Seru deh..
Puas berkeliling dan memfoto semuanya, tentunya lapar dong... jadi saatnya makan siang sob bareng teman – teman. Selesai makan siang, kami di bawa menuju kebun strowbery. Kamu bisa memetik buah strowbery yang kamu suka, tentunya yang udah matang dong ya.
PEMANDIAN AIR PANAS SIDEBUK – DEBUK. Sekilas info ni sob, Destinasi wisata yang satu ini bernama kolam air panas alam Lau Debuk-debuk. Terletak di Desa Doulu, Kecamatan Brastagi, lokasinya terbilang mudah dicapai. Terletak tidak jauh dari jalan utama yang menghubungkan Kota Medan dengan Brastagi, tepatnya di Kilometer 55. Menikmati mandi dengan air panas yang mengandung unsur belerang dengan bau yang khas, membuat sesuatu yang tidak terlupakan sob. Pemandian yang mantap bangetlah......

Semoga bermanfaat. Yahhhhhhh.................................

LAPORAN (Reliman Gea dan Taufiq Alhas)

Reliman Gea dan Taufiq Alhas 
GEDUNG BUDAYA NASIONAL DAIRI


Hari Kamis28 Mei 2015 pukul 11.45 WIB. Gedung Budaya Nasional Dairi, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatra Utara. Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan di Gedung Budaya Nasional Dairi, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatra Utara, kami mendapatkan informasi sebagai berikut. Kabupaten Dairi adalah sebuah Kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya ialah Sidikalang. Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dengan dasar hukum UU Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan yang dikeluarkan pada tanggal 25 Februari 2003. Dairi ini juga memiliki beberapa tempat wisata, mungkin yang masih kita tahu hanya Taman Wisata Iman (TWI). Padahal Dairi memiliki sebuah danau yang indah dan bagus yaitu DANAU SICIKE-CIKE.
Untuk lebih jelasnya kita kami akan sedikit memberi tahu kepada para pembaca tentang keindahan Danau Sicike-cike. Menurut legenda, danau Sicike-cike ini terbentuk karena air mata seorang ibu yang sedang bersedih. Dahulu kala disebuah bukit hiduplah Raja Naga Jambe. Dia memiliki 2 orang istri yang bernama beru Saraan dan beru Padang. Dari beru Saraan, sang Raja memperoleh  3 orang anak yang bernama: Ujung, Angkat, dan Bintang. Dari beru Padang, sang raja juga memiliki keturunan sebanyak 4 orang anak yang masing-masing diberi nama: Capah, Gajah Manik, Kuda Diri dan Sinamo.
Suatu ketika karena kesibukan pekerjaan di ladang, Raja Naga Jambe dan seluruh anaknya lalai mengantarkan makanan untuk beru Saraan. Sepanjang hari itu beru Saraan menunggu dan berharap ada yang mengantarkan makanan untuknya. Kenyataannya hingga hari sore harapannya tiada terwujud. Baru Saraan merasa sangat lapar hingga kehilangan kesabaran dan merasa sangat sedih karena tidak diperdulikan oleh keluarganya sendiri. Sambil mengelus-elus kucing yang berada dipangkuannya, air matanya mulai menetes satu per satu. Semakin lama air matanya semakin deras menetes dan seiring dengan rasa sedih yang semakin memuncak , beru Saraan mengadukan nasibnya kepada Tuhan. Tiba-tiba saja, langit yang tadinya cerah berganti menjadi gelap dan turunlah hujan yang lebat beserta angin kencang yang sambung menyambung.  Lambat laun air semakin tinggi hingga menenggelamkan rumah  dan segala isinya serta berru Saraan dengan kucingnya tenggelam. Genangan air ini membentuk sebuah danau yang dinamakan danau Sicikecike. Air danau ini  airnya selalu penuh hingga ketepi atas danau. Air danau ini tidak pernah melimpah bagaimanapun lamanya dan derasnya hujan dan juga tidak pernah surut walaupun saat musim kemarau. Bayangan bahan-bahan kayu bekas tiang, lantai dan dinding rumah konon kabarnya dapat dilihat dari atas permukaan danau. Setelah mengetahui salah serorang anggota keluarganya tenggelam dalam air danau, seluruh anggota keluarga Raja Naga Jambe bersepakat untuk meninggalkan kampung halamannya itu dan menetap di wilayah lain secara terpisah. Semua nama-nama anak keturunan Raja Naga  tersebut diatas, saat ini menjadi marga-marga Suku Pakpak, yang disebut dengan istilah Si Pitu Marga (kelompok tujuh marga). Danau Sicikecike dipercaya sebagai daerah asal nenek moyang ketujuh marga tadi. Pada masyarakat Dairi ada pantangan untuk memandikan kucing. Jika dilanggar, maka akan mendatangkan bencana. Nah, itu tadi sedikit asal mula adanya danau Sicike-cike ini. Kami juga juga mau ngasih tahu keindahan danau ini loh.
Nih ya kami kasih tahu sedikit, katanya taman wisata alam Sicike-cike ini dipercaya sebagai tempat asal tujuh marga etnis Pakpak pemegang hak ulayat di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat. Ketujuh marga itu adalah Angkat, Bintang, Unjung, Kudadiri, Capah, Gajah Manik, dan Sinamo.
Lokasi taman ini berjarak sekitar 170 meter dari kota Medan dengan jarak tempuh mencapai 4 jam. Tapi kalau dari Sidikalang berjarak sekitar 21 kilometer, menggunakan kendaraan roda empat selama 30 menit, tiba di Desa Lae Hole II, terus dari situ berjalan kaki selama 30 sampai 40 menit untuk menempuh jarak 2,5 kilometer, dan sampailah di Danau Sicike-cike tersebut. Menurut informasi yang kami dapatkan sewaktu di Gedung Budaya Nasional Dairi kemaren, di Danau ini terdapat banyak sekali tanaman bunga ANGGREK, dan setelah kami lihat di internet ternyata memang banyak terdapat bunga anggrek disana. bukan hanya anggrek tetapi juga bunga kantung semar, raflesia, rotan liana, paku-pakuan, serta sejenis spesies herba.
Mungkin saat ini, baru itu saja yang kami tahu dan bisa kami berikan kepada para pembaca. Untuk lebih banyak lagi mungkin setelah kami berkunjung kesana, baru deh kami bisa ceritaan yang lebih banyaknya lagi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa daerah pariwisata yang kami kunjungi belum memenuhi standar internasional, padahal masih banyak sumber daya yang harus dipersiapkan dan dipublikasikan dengan publik. Semoga ini bermanfaat dengan baik kepada masyarakat dunia tentunya dan memiliki banyak pengunjung setiap saatnya.

semoga bermanfaat !!!!!!

Narasi Perjalanan_Erlita Suryaningrum



PERJALANAN SERU
By : Erlita Suryaningrum

Kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan seru saya kepada semua pembaca ya....!!
Perjalanan kali ini memliki rute yang sangat panjang dan melelahkan, namun saya tetap menikmati perjalanan ini sampai dengan selesai. Perjalanan ini bisa kalian ikuti kok dengan enak, apabila gak sanggup ya jangan dipaksa ya sobat.

            Okkk !!! Saya jelaskan ya sobat perjalanannya!!
Jadi perjalanan saya itu dilakukan selama 3 hari 2 malam. Dilakukan dengan banyak teman dan adanya kegiatan dari kampus yang membawaku kedalam perjalanan yang menyenangkan ini. Guuyyysss!! Kalian pokoknya harus mendengarkan ceritaku ini ya kalau gak ingin rugi karena tidak membaca perjalanan ini.

            Jadi tujuan perjalanan ini di Dairi, Sidikalang. Didaerah tersebut mempelajari banyak hal, mulai dari adat pak-pak barat yang ada disana, kemudian wisata yang ada, bahkan sampai apa saja yang ingin dilakukan dengan pada daerah tersbeut. Lalu sebelum saya datang kedaerah tersebut, saya mulai dari awal perjalanan yang bergerak atau start di salah satu gedung UNIMED yaitu H.ANIF. Kerena seperti yang saya katakan bahwa saya memulai perjalanan ini sebab adanya kegiatan kampus yang mengadakan tersebut. Oh ya kalau gitu saya perkenalan dulu ya!! Jadi saya kuliah di UNIMED dan nama penggilan saya itu Lita.

Hari Pertama  
OKK!! Saya lanjutkan ya perjalanannya!!
Dari gedung tersebut saya mulai perjalanan ini dilakukan dengan do’a terlebih dahulu yang dipimpin leh salah satu rekan saya. Kemudian setelah selesai maka saya berangkat dengan teman-teman saya dan dosen yang akan bertanggung jawab sebagai pembinanya. Perjalanan dimulai dari itu, kemudian sampai di tempat wisata Kebun Teh yang berada di daerah Sidamanik. Seperti diawal yang saya katakan bahwa sebelum kita sampai ke Dairi kita akan jalan-jalan dahulu. Dikebun tersebut kita dapat beristirahat dan makan siang dan dapat berfoto-foto dengan bebas. Lalu setelah selesai saya dan rombongan saya melanjutkan kembali perjalanan ke Papat untuk melihat Danau Toba yang saya rasa hampir semua pada tahu tentang Danau tersebut dan cerita legend tentang Danau tersebut. Kemudian saat di Prapat tersebut saya dan rombongan pergi naik kapal untuk melihat batu gantung yang menurut cerita bahwa itu gadis cantik yang bunuh diri. Yaaa!! Seperti itulah ceritanya. 














Kemudian setelah itu kami melanjutkancnya dengan ke Tomok. Yaa pasti semua juga sudah tahu, kesana untuk melihat Si Gale-gale dan berjoget disanaa. Sekalian membeli oleh-oleh untuk Saudara. Yang bikin perjalanan ini seru walaupun mungkin dibilang sudah tahu. Ya saya juga berfikiran seperti itu!!  Tapi kita lanjut ya, kemudian setelah melakukan perjanalanan ini tidak terasa hari sudah sore, maka da itu saya dan rombongan langsung berangkat untuk menginap. Yaa saya dan rombongan menginap di daerah Silalahi. Ditempat penginapan ini saya mendapat pemandangan indah dan sejuk karena jumpa gunung-gunung yang menjulang tinggi dan terdapat danau yang luas membentang. 

 















Hari Kedua
Lalu hari kedua itu jadwalnya untuk mendatangi Dairi untuk mendapat pengetahuan yang apa saja yang ada di sana. Namun sebelum kesana, kita mulai dari wisata yang terkenal di Sidikalang yaitu wisata Taman Iman. Wisata yang kita dapat melihat didalamna terdapat 5 agama yang ada pada penduduk di Indonesia ini. Wisata yang membuat pengunjungnya merasa bahwa ini adalah tempatnya. Tidak merasa bahwa tempat ini lebih dominan ke salah satu agama, namun kesemua agama. Seperti saya saat melihat pertama kali sampai akan merasa seperi itu, namun setelah saya melhat masjid yang ada dan replika ka’bah yang berdiri disana, saya langsung merasa bahwa “ ohh okkk ini juga tempat saya kok “ . Kemudian setelah dari situ baru saya dan rombongan diajak kesalah satu bangunan yang ada di Dairi tersebut untuk mendengarkan beberapa hal yang ada pada daerah dan adat Pak-pak barat tersebut. Disana saya mendapat berita bar bahwa di Dairi, Sidakalang tersebut terdapat wisata yang sangat bikin saya penasaran ingin mendatanginya, karena wisata tersebut terdapat tanaman anggrek berbagai warna dan terdapat 3 air terjun yang ada di puncak. Ehmm kalian yang membaca pasti juga pada penasaran kan?? Tapi tidak masalah yang penting adalah mendapat ilmu tidak hanya dari dalam gedung sekolah tapi diluar gedung sambil liburan juga bisa kok!!

   













Perjalanan dilanjutkan setelah berakhir pada berfoto dengan salah satu orang penting yang menjalankan pariwisata di Dairi tersebut. Setelah itu saya dan rombongan pergi lagi untuk melanjutkan untuk melihat wisata lainnya yang tidak kalah menariknya. Kami melanjutkannya dengan melihat Air Terjun Piso-Piso yang tidak kalah menarik dari tempat wisata yang telah saya bicarakan dari awal. Wisata yang membuat saya perpesona pada pandangan pertama. Duhhh uda kayak nyanyian aja hehe...Tapi saya berkata benar air terjun itu memang sangat indah terlihat, rasa ingin mandi apabila sudah sampai disana, walaupun jika memikirkan untuk naik kembali akan melelahkan. Namun saya rasa semua pekerjaan akan tetap tidak terlalu lelah jika dijalani dengan senang, gembira dan hati yang ikhlas. 



Kemudian setelah melihat air terjun yang mempesona tersebut kami melanjutkan perjalanan untuk menginap yang kedua di daerah Brastagi. Saya dan rombongan sampai dihotel pada saat malam hari, pada acara malam kali ini saya dan rombongan wisata kuliner yang terdapat di daerah tersebut. Namun setelah pagi tiba, udara yang saya rasakan sangat dingin, air yang ada itu seperti air yang keluar dari lemari pendingin (Es). Pada saat melihat dapan hotel juga mendapat pandangan yang sangat menabjubkan yaitu Gunung Sinabung yang menggemparkan banyak orang tersebut dan menjadi berita hangat yang sangat mngerikan. Walau begitu gunung yang saya lihat ini sangat indah nan menawan rupa. 












 















Hari Ketiga
Pada hari ketiga ini saya dan rombongan melanjutkan kembali perjalanan untuk melakukan pembelian oleh-oleh untuk yang ditinggalkan di Pajak Buah yang ada di Brastagi tersebut. Yaa pajak tersebut  memiliki berbagai macam buah dan sayur yang ada. Selain itu pajak tersebut juga menjual aneka ragam oleh-oleh yang bisa dibeli untuk Saudara dan keluarga. Setelah berlama di Pajak tersebut untuk membeli oleh-oleh yang ada.



Maka kami melanjutkan ke Lumbini untuk melihat pagoda yang terkenal itu karena warna yang dimiliki pagoda tersebut sangat berbeda dengan yang lainnya. Pagoda yang memiliki warna emas ini memikat dan memukau mata saat dilihat.  
Perjalanan dilanjutkan ke Pemandian Air Panas yang bisa dibilang pemandian air belerang. Maka pada pemandian ini lah akhir atau penutup perjalanan saya dan rombongan.
                                                                                                                                                       

Perjalanan dilanjutkan ke Pemandian Air Panas yang bisa dibilang pemandian air belerang. Maka pada pemandian ini lah akhir atau penutup perjalanan saya dan rombongan. Pemandian yang kami jalani pada saat yang pas, yaitu jam-jam untuk mandi sore dikarenakan kami sampai juga sudah hampir sore. 





Okk mungkin sampai sini aja saya dapat bercerita tentang perjalanan wisata saya yang perginya selama 3 hari 2 malam. Jangan capek ya membacanya dan maaf juga apabila kepanjangan cerita saya ini  ohh ya saya juga akan amenapilkan beberapa foto yang menunujukkan bahwa saya memang datang ketempat yang saya ceritakan. Okk guyss see youu again in the next story yaaa!!!