Kelompok
8
Nama
Kelompok
1.
A.Ria Sigalingging
2.
Imelda Ginting
3.
Linda Gulo
4.
Lasti Romauli Sihombing
5.
Maria Magdalena Situmorang
Laporan
Perjalan Wisata
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pariwisata
atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi
atau liburan
dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Pariwisata merupakan
suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat
semula dan dengan suatu perencanaan semata mata untuk menikmati kegiataan
pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Banyak
daerah bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan
pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu
pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai
oleh organisasi non-pemerintahan untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah
wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada
orang non-lokal.
B.
Tujuan Laporan Perjalan
1.
Menambah wawasan pengetahuan tentang wisata Dairi
2.
Memberi pengalaman dan pengetahuan
3.
Memperlihatkan keindahan alam
4.
Mengetahui tradisi budaya daerah dairi
C.
Waktu
Dilaksanan pada:
Hari :
Rabu, 28 Mei 2015
Waktu :
09.15-10.45 WIB
D.
Objek Wisata
Taman Wisata Iman (TWI)
BAB II
Isi Laporan
1. Taman Wisata Iman (TWI) Sidikalang Kabupaten Dairi
Taman Wisata Iman berada di Kabupaten Dairi,
sekitar 152 km arah barat daya Medan yang merupakan tempat wisata yang
memadukan unsur religius dan keindahan alam. Daerah ini memiliki kekayaan alam
yang sangat indah dan masyur. Taman Wisata Iman berada di atas Perbukitan
Sitinjo, dan merupakan satu-satunya tempat wisata di Indonesia yang memadukan unsur
religius yang mengartikan adanya
kerukunan antar agama serta adanya keindahan alam. Di sana terdapat lima tempat ibadah berdasarkan
agama yang diakui di Indonesia. Di Taman Wisata Iman juga terdapat wisata
sungai dan alam serta penginapan bagi pengunjung yang ingin bermalam disana. Wisatawan
yang berkunjung ke Danau Toba Silalahi bisa melanjutkan perjalanannya berwisata
di Taman Wisata Iman karena jaraknya hanya sekitar 2 jam perjalanan.
A. Keistimewaan TWI
Menawan, dan penuh nuansa religius. Rancangan tata ruang dalam
pembangunan Taman Wisata Iman Dairi, diatur secara sempurna. Bukit yang semula
tertutup hutan, diimbangi dengan bangunan-bangunan ibadah dan beberapa miniatur
sebagai daya tarik lebih. Masing-masing miniatur tersebut, menggambarkan
beberapa kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama.
Pada
jalan masuk sebelah kiri, para wisatawan disambut oleh sebuah candi yang
didalamnya terdapat patung Sang Buddha, tempat ini
dipergunakan untuk tempat beribadah umat Buddha. Vihara Saddhavadana menjadi
nama candi yang dirancang mengikuti desain seperti bangunan Candi Borobudur
yang terdapat di Jawa Tengah. Patung Buddha tersebut dibuat dengan posisi
bermeditasi sembari duduk bersila, dengan posisi telapak tangan kanan menghadap
ke depan seperti sedang melakukan salam hormat, sementara posisi tangan kiri
menopang sikunya dari bawah.
Sekitar
± 100 meter dari lokasi Vihara Saddhavadana dan patung Buddha, dibangun sebuah
patung Abraham ketika sedang menyerahkan kurban kepada Tuhan. Di samping patung
Abraham, terdapat pula sebuah patung Nabi Musa. Patung tersebut menggambarkan
tentang perjalanan Nabi Musa yang bersiap-siap menerima sepuluh perintah dari
Tuhan sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab. Patung tersebut sengaja dibangun
tidak jauh dari relief Salib, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan
wisatawan terhadap agama ini dari dekat mengenai kisah perjalanan sang pembawa
ajaran agama tersebut.
Kita
juga dituntun untuk menikmati dan menyaksikan proses penyalipan (Via Dolorosa)
dimana sebagian dari replika salib, beberapa di antaranya menceritakan proses
perjalanan penyaliban (via dolorosa) terhadap Yesus guna membebaskan manusia
dari dosa sebagaimana yang dikisahkan Kitab Suci (Injil).
Berjalan beberapa menit menyusuri jalan setapak yang
mengambarkan proses Penyalipan Yesus Kristus , terdapat Gua Bunda Maria yang
disimbolkan sebagai wanita suci bagi Kristen Khatolik. Di dalam gua tersebut
terdapat patung Bunda Maria yang berparas cantik dengan posisi berdiri
menggunakan pakaian jubah berwarna putih dipadu dengan biru muda. Gua dengan
ukuran kecil tersebut dibangun persis di lereng perbukitan dengan pintu
manghadap ke lembah. Sementara komposisi bangunan menggunakan batu dan semen
yang dibentuk persis menyerupai gua yang ada di alam bebas.
Persis diatas bukit Goa Bunda Maria kita juga dapat melihat Puncak dari penderitaan Yesus untuk membebaskan manusia dari dosa yaitu Penyalipan di Bukit Golgata, dimana disana terdapat tiga relief yang menggambarkan Yesus disalipkan diantara dua orang Penjahat. Dilokasi ini terdapat tempat berdoa umat Kristen dan juga pengunjung di suguhkan pemandangan yang begitu indah dan menggambarkan kedamaian. Setelah puas menikmati pemandangan yang disuguhkan kita masih dituntun lagi dimana terdapat gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan. Gereja tersebut dibangun di atas perbukitan yang di depannya (lembah) terpampang pemandangan alam yang menawan. Persis di samping Gereja, dibangun beberapa tempat peristirahatan terdiri dari beberapa kamar yang dapat kita pesan. Setelah melewati Gedung Gereja Ouikumene, para wisatawan akan disuguhkan sebuah bangunan rumah ibadah (Kuil) Hindu. Kuil yang dibangun mengikuti rancangan bangunan kuno ini menyerupai pura yang terdapat di Bali, terutama bangunan menaranya.
Setelah puas menikmati Kuil terdapat sebuah miniatur Ka‘bah seperti yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Makkah. Di sekeliling bangunan miniatur Ka‘bah dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Pembangunan miniatur Ka‘bah ini sebagai upaya menghadirkan simbol suci bagi umat Islam di dalam taman. Dengan kehadiran miniatur ini, diharapkan para pengunjung terutama umat Islam dapat mengenal simbol agama mereka sembari berwisata. Tidak jauh dari Miniatur Ka‘bah, berdiri sebuah bangunan masjid yang diperuntukkan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah. Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama. Taman wisata iman ini juga dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang. Sungai yang mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau, menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Dairi.
Persis diatas bukit Goa Bunda Maria kita juga dapat melihat Puncak dari penderitaan Yesus untuk membebaskan manusia dari dosa yaitu Penyalipan di Bukit Golgata, dimana disana terdapat tiga relief yang menggambarkan Yesus disalipkan diantara dua orang Penjahat. Dilokasi ini terdapat tempat berdoa umat Kristen dan juga pengunjung di suguhkan pemandangan yang begitu indah dan menggambarkan kedamaian. Setelah puas menikmati pemandangan yang disuguhkan kita masih dituntun lagi dimana terdapat gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan. Gereja tersebut dibangun di atas perbukitan yang di depannya (lembah) terpampang pemandangan alam yang menawan. Persis di samping Gereja, dibangun beberapa tempat peristirahatan terdiri dari beberapa kamar yang dapat kita pesan. Setelah melewati Gedung Gereja Ouikumene, para wisatawan akan disuguhkan sebuah bangunan rumah ibadah (Kuil) Hindu. Kuil yang dibangun mengikuti rancangan bangunan kuno ini menyerupai pura yang terdapat di Bali, terutama bangunan menaranya.
Setelah puas menikmati Kuil terdapat sebuah miniatur Ka‘bah seperti yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Makkah. Di sekeliling bangunan miniatur Ka‘bah dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Pembangunan miniatur Ka‘bah ini sebagai upaya menghadirkan simbol suci bagi umat Islam di dalam taman. Dengan kehadiran miniatur ini, diharapkan para pengunjung terutama umat Islam dapat mengenal simbol agama mereka sembari berwisata. Tidak jauh dari Miniatur Ka‘bah, berdiri sebuah bangunan masjid yang diperuntukkan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah. Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama. Taman wisata iman ini juga dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang. Sungai yang mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau, menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Dairi.
B. Tradisi Budaya Batak Pakpak Dairi
Suku Pakpak yang berada
di Sumatra Utara terpusat di dataran tinggi Sumatra Utara, tepatnya di
kabupaten Dairi beribukota Sidikalang dan kabupaten Pakpak Bharat beribukota
Salak. Selain itu juga tersebar di beberapa kabupaten lain dan di kabupaten
Singkil provinsi Aceh. Bagi masyarakat Pakpak untuk menyebut wilayah Pakpak,
biasanya dengan sebutan "Tanoh
Pakpak".
Suku Batak
Dairi, adalah suatu kelompok masyarakat
suku yang bertempat di kabupaten Dairi. Di wilayah kabupaten Dairi sendiri,
masyarakat suku Batak Dairi hidup berdampingan dengan kerabat dekatnya, yaitu
suku Batak Pakpak. Antara suku Batak Dairi dengan suku Batak Pakpak hampir tidak
bisa dibedakan, karena dari segi budaya, bahasa dan tradisi seluruhnya adalah
sama, kecuali dari dialek dan perbedaan marga yang digunakan oleh kedua etnik
ini.
Suku Pakpak yang berada
di Sumatra Utara terpusat di dataran tinggi Sumatra Utara, tepatnya di
kabupaten Dairi beribukota Sidikalang dan kabupaten Pakpak Bharat beribukota
Salak. Selain itu juga tersebar di beberapa kabupaten lain dan di kabupaten
Singkil provinsi Aceh. Bagi masyarakat Pakpak untuk menyebut wilayah Pakpak,
biasanya dengan sebutan "Tanoh
Pakpak".
Menurut pendapat masyarakat suku Batak Pakpak, bahwa suku Batak Dairi adalah merupakan bagian dari 5 (lima) sub suku Batak Pakpak, yaitu: Pegagan, Keppas, Simsim, Klasen dan Boang. Tapi hal ini tidak diterima oleh orang Dairi nya sendiri, karena menurut orang Dairi yang disebut suku Pakpak itu adalah hanya puak Pegagan, puak Keppas dan puak Simsim, sedangkan puak Klasen dan puak Boang adalah merupakan kelompok suku Batak Dairi.
Pembagian puak menurut suku Dairi, adalah:
Menurut pendapat masyarakat suku Batak Pakpak, bahwa suku Batak Dairi adalah merupakan bagian dari 5 (lima) sub suku Batak Pakpak, yaitu: Pegagan, Keppas, Simsim, Klasen dan Boang. Tapi hal ini tidak diterima oleh orang Dairi nya sendiri, karena menurut orang Dairi yang disebut suku Pakpak itu adalah hanya puak Pegagan, puak Keppas dan puak Simsim, sedangkan puak Klasen dan puak Boang adalah merupakan kelompok suku Batak Dairi.
Pembagian puak menurut suku Dairi, adalah:
- Suku Dairi Klasen
- Suku Dairi Boang, kadang disamakan dengan suku julu yang berada di Singkil
- Satu komunitas lagi menempati daerah Boang yang menyebut dirinya suku Kahia, atau suku Dairi Kahia, kadang disebut juga sebagai suku Pakpak-Kahia. Mereka mengatakan dulunya mereka memang berasal dari wilayah Pakpak-Dairi sekarang, tetapi mereka berbeda dengan suku Pakpak.
Tetapi, walaupun menurut mereka bahwa suku Dairi dan suku
Pakpak saling berbeda, tetapi dari segi adat istiadat serta bahasa yang
digunakan oleh kedua etnik ini adalah sama.Dibawah ini dapat dilihat perbedaan pakaian adat dari Batak Dairi dan Pakpak.
![]() |
| Pakaian Adat Batak Dairi |
![]() |
| Pakaian adat Batak Pakpak |
2. Danau Sicike-cike
![]() |
Secara
administratif Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh termasuk Desa Pancar Nuli,
Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Pada
umumnya keadaan topografi lapangan TWA Sicikeh-cikeh sebagian
bergelombang berat dan sebagian bergelombang sedang dan ringan, dengan
ketinggian antara 1.500-2.000 m dpl.
Keadaan vegetasi di TWA Sicikeh-cikeh
merupakan hutan hujan tropis pegunungan dengan jenis-jenis tumbuhan
antara lain : Samponus bunga (Dacrydium junghuhnii), Kemenyan (Styrax
benzoin), Kecing (Quercus sp) dan Haundolok (Eugenia sp). Beberapa jenis
satwa yang dapat dijumpai antara lain Beruang madu, Kambing hutan,
Harimau, Babi hutan dan Rusa.
Contoh jenis tumbuhan
Contoh jenis satwa
![]() |
| Harimau |
| kambing hutan |
Di samping keadaan alamnya sendiri yang
potensial sebagai tempat wisata juga terdapat beberapa obyek yang dapat
dinikmati, antara lain : keindahan danau, gejala alam dan lain
sebagainya. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain
adalah lintas alam, berkemah serta foto hunting. Hutan Wisata
Sicikeh-cikeh, dengan potensi flora dan fauna yang dapat dijadikan
sebagai laboratorium penelitian hutan. Keberadaan kawasan ini juga
memberikan manfaat bagi penduduk sebagai sumber air resapan, bila
dikembangkan akan menjai obyek wisata yang potensial pada masa
mendatang. Kawasan ini juga mempunyai 3 buah danau saling berdekatan dan
keadaan airnya yang tetap stabil. Konon menurut legenda, dulunya adalah
3 buah desa yang berubah menjadi danau akibat kutukan seorang ibu
terhadap anaknya yang durhaka.
BAB III
Penutup
A.
Kesan
Perjalanan wisata yang kami lakukan sungguh
menyenangkan. Banyak manfaat yang kami dapatkan. Selain itu kekayaan alam dan
kebersihan lokasi objek sangat terawat dengan baik. Keadaan fisik yang lelah tak terasa lagi ketika kita
sudah memasuki objek wisata ini. Karena memang sangatmenyenangkan. Nyaman,
aman, sejuk adalah julukan yang tepat untuk tempat ini. Tidak ada rasa
penyesalan setelah berkunjung ketempat ini. Selain itu ilmu yang pengetahuan
pun bertambah.
B.
Pesan
Pesan yang dapat kami sampaikan yaitu tetap
merawat dan melestarikan kekayaan alam dan kebersihan agar daya tariknya lebih
dapat bertahan lama.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar